Mataram (ANTARA News) - Wakil Gubernur Nusa Tenggara Barat H Muhammad Amin menyalahkan sikap Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) yang dinilai telah memalukan nama daerah, menyusul kicauan artis Darius Sinathrya di akun twitternya.

"Kita sedang gencarnya melakukan promosi terhadap potensi pariwisata, namun harus rusak begitu saja karena kejadian itu," kata Amin di Mataram, Kamis.

Dalam akun twitter pribadinya, Darius Sinathrya, mengaku kecewa terhadap perlakuan EO dan BPPD NTB saat dirinya datang ke Lombok bersama 14 artis ibu kota lainnya untuk memenuhi undangan dalam rangka HUT ke-56 NTB.

"Hari ini di Lombok, harusnya seneng tapi kecewa berat!!!," demikian kicauan Darius Sinathrya dalam akun twitter pribadinya @Dsinathrya.

Dalam tweetnya yang lain, Darius menuliskan "EO yang gak profesional dan Pemda yang cuma peduli sama kepentingan nya... No wonder berantakan...".

Kicauan lainnya, "Niat baik kita untuk tetap datang dengan tiket sendiri, menyelamatkan muka BPPD dgn hadir di pertandingan bola dengan gubernur gak dihargai".

Terkait kicauan Darius itu, Wagub NTB menambahkan, setiap tamu yang datang terlebih lagi diundang seharusnya dilayani dengan sebaik-baiknya. Kalaupun ada miskomunikasi segera diklarifikasi dan bila perlu segera menyampaikan permintaan maaf secara resmi.

Sebab, kata dia, apa yang disampaikan Darius dan sejumlah artis tersebut dapat menganggu citra NTB, tidak hanya lingkup regional, namun nasional.

"Saya memang tidak melihat langsung kicauan yang disampaikan, tetapi andai kata itu benar, harus segera ada klarifikasi dan permintaan maaf oleh Ketua BPPD dan Dinas Pariwisata agar persoalan ini tidak menjadi berkepanjangan," tegasnya.

Bila perlu, kata wagub, harus ada penjelasan siapa yang harus bertanggung jawab agar persoalan ini segera "clear" karena selama ini citra NTB sangat bagus.

"Jadikan ini sebagai pelajaran dan bahan evaluasi. Sebab membangun citra membutuhkan waktu lama. Kalau boleh diibaratkan seperti tanah atau debu di atas batu begitu datang angin kencang langsung tersapu tanpa bekas," ujarnya.

Untuk itu, ia meminta agar BPPD dan pihak terkait yang terlibat saat mendatangkan 15 artis ke Kota Mataram tersebut harus berjiwa besar untuk meminta maaf," ujarnya.

Sementara itu, Ketua BPPD NTB Taufan Rahmadi dalam konferensi persnya menjelaskan kedatangan 15 artis yang dimotori Darius Sinathrya dan Rico Ceper tersebut, dalam rangka memenuhi undangan memeriahkan HUT ke-56 NTB, sekaligus bermain futsal dengan Gubernur NTB TGH Zainul Majdi di Lapangan Bumi Gora, Rabu (17/12) petang.

"Sesuai dengan tupoksi, kami sebenarnya hanya membantu memfasilitasi promosi dan kegiatan tur 15 artis selama berada di NTB. Selebihnya, persoalan fasilitas lain di luar itu, menjadi tanggung jawab event organizer (EO) dari Jakarta dan Lombok yang mendatangkan 15 artis tersebut. Jadi, di luar tanggung jawab BPPD," ujarnya.

Menurut dia, apa yang terjadi merupakan miskomunikasi antara EO dan manajemen 15 artis tersebut. Karenanya, tidak ada kaitan dengan BPPD dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB.

"Ini murni antara manajemen artis dan EO. Begitu tweet Darius Sinathrya muncul, kita langsung selesaikan dan saya sudah berkomunikasi dengan para artis. Jadi ini murni permasalahan dengan pihak manejemen artis dan EO asal jakarta," ucapnya.

Ia menambahkan, apa yang terjadi di luar rencana dan pihaknya sudah menyampaikan permintaan maaf terhadap 15 artis yang datang ke Kota Mataram.

Sedangkan, pihak EO asal Jakarta dari B Tour Management, melalui Diana, mengatakan keterlibatan mereka di acara itu karena inisiatif sendiri menawarkan kerja sama dengan BPPD untuk mendatangkan 15 artis dalam rangka HUT ke-56 NTB. Pihaknya kemudian memfasilitasi kedatangan 15 artis tersebut ke Lombok.

"Kita mengajukan itu dalam rangka memeriahkan HUT NTB melalui futsal bersama selebriti dengan Gubernur NTB. Awalnya berjalan dengan baik, namun terjadi miskomunikasi terkait pembayaran," katanya.

Ia menambahkan, pihaknya sudah menyelesaikan persoalan tersebut, termasuk tiket yang sudah dibeli para artis semua sudah dikembalikan.

"Yang jelas kita akan tetap bertanggung jawab dan semua sudah diselesaikan. Semua kesalahan dari pihak kami selaku EO," katanya.

Di antara 15 artis yang tergabung dalam "selebriti FC" tersebut, Riki Jaohari, Bedu, Gusti Randa, Rendra Sugiono, Darius Sinathrya, Valentino Simanjuntak, Riko Ceper, Ajul Jiung, Doni Maikel, Deni Akbar, Hikmal Tobing, Saeb Baijuri, Rizki Abdullah, Semmi Siagiyan, dan beberapa wartawan dari MNC Group.

Sedianya 15 artis tersebut berada di Lombok, NTB, pada 16-19 Desember. Namun, karena kejadian itu, para artis ibu kota tersebut pulang ke Jakarta, Kamis (18/12), hanya satu hari.