Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Jusuf Kalla berharap Palang Merah Indonesia tidak terkotak-kotak dan masuk ke dalam ranah politik mengingat organisasi kemanusiaan tersebut memerlukan kebersamaan dan persatuan dari seluruh pengurusnya terutama dalam membantu sesama.

"Setelah selesai pemilihan kepengurusan lima tahun mendatang, saya berharap tak ada lagi persaingan dan agar segera fokus kepada tugas sosialnya," kata Jusuf Kalla saat memberikan sambutan dalam Musyawarah Nasional XX 2014 Palang Merah Indonesia (PMI) di Jakarta, Kamis.

Jusuf Kalla (JK) terpilih kembali menjadi Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) periode 2014-2019 setelah menang voting atas Siti Hediyati atau Titiek Soeharto dalam Musyawarah Nasional (Munas) ke-20 di Jakarta.

Dalam voting yang dilakukan oleh 418 peserta Munas, perwakilan PMI dari seluruh Indonesia, JK memperoleh 247 suara, sementara Titiek 170 suara.

Wapres mengatakan PMI adalah milik bangsa dan masyarakat dan harus dikelola secara bersama-sama dengan tujuan mementingkan kemanusiaan terutama saat menghadapi kesulitan.

Ia mengatakan, dari laporan yang diterimanya pemilihan ketua umum kali ini berlangsung seru namun tetap mengedepankan demokratis dan nilai kebersamaan yang baik bagi PMI.

"Terus terang saya tidak mengikuti proses pemilihan. Tapi saya mendapat laporan kalau pemilihan dilakukan secara voting. Kalau pemilihan ketua umum yang pertama memang dilakukan aklamasi," kata Jusuf Kalla.

Dalam laporan pertanggungjawabannya pada Munas ke-20 PMI, selaku Ketua Umum PMI periode 2009 - 2014, JK mengatakan pelayanan donor darah, penanggulangan bencana dan kegiatan preventif di bidang kerentanan masyarakat, merupakan prioritas utama yang dijalankan PMI dalam beberapa tahun terakhir.