Paris (ANTARA News) - Prancis Rabu mengutuk serangan bom besar-besaran di kota Radaa, Yaman, Selasa di mana setidaknya 31 orang tewas, termasuk sekitar 20 anak-anak.

"Tindakan ini adalah mengerikan dan (memprovokasi) penghinaan," kata Kementerian Luar Negeri Prancis, lapor KUNA.

Prancis mengirimkan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyatakan solidaritas dengan rakyat Yaman dalam memerangi terorisme.

"Hanya penolakan kekerasan dan dialog menyatukan seluruh komponen masyarakat Yaman akan memungkinkan kita untuk menghindari eskalasi dan untuk mendapatkan pelonggaran ketegangan abadi," kata pernyataan Prancis.

Kantor berita Xinhua sebelumnya memberitakan dua ledakan bom mobil yang ditujukan kepada pria bersenjata anggota kelompok Syiah, Al-Houthi, menewaskan 40 orang dan membuat puluhan orang lagi cedera di Provinsi Al-Bayda, Yaman Tengah, Selasa malam (16/12), kata seorang pejabat pemerintah.

Satu ledakan terjadi di dekat bangunan yang dikuasai oleh kelompok Al-Houthi dan satu lagi meledak di Fakultas Pendidikan di Kota Radda di Provinsi Al-Bayda.

"Laporan awal menunjukkan bahwa pemboman itu merenggut 40 nyawa termasuk lebih dari 20 anak kecil," kata sumber tersebut.

Satu sumber suku mengatakan melalui telepon bahwa "dua mobil yang diisi peledak ditujukan ke satu kantor pria bersenjata anggota Syiah, Al-Houthi, dan merusak satu perguruan tinggi di dekatnya, sehingga merenggut korban jiwa dan cedera." (AK)