UGM kirim relawan ke Banjarnegara
16 Desember 2014 20:37 WIB
Pencarian Korban Longsor Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian korban yang yang masih tertimbun tanah longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Selasa (16/12). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Gadjah Mada Yogyakarta mengirimkan 33 relawan untuk membantu korban bencana tanah longsor di Jemblung, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jawa Tengah.
"Para relawan itu dikirim untuk membantu penanganan medis, psikologis, dan pengaturan logistik kepada korban bencana tanah longsor," kata Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Suratman di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, 33 relawan itu terdiri atas 27 mahasiswa program sarjana dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fisipol, Fakultas Ilmu Budaya, dan Kedokteran Hewan dan enam mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana Sekolah Pascasarjana UGM.
"Pengiriman relawan merupakan bentuk kepedulian UGM terhadap bencana tanah longsor yang menimpa warga Banjarnegara. Dengan keberadaan relawan di wilayah bencana diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi," katanya.
Ia mengatakan prioritasnya untuk komando kemanusiaan baik korban meninggal maupun daerah yang kritis baik krisis air, logistik, akses maupun mengalami trauma berat yang berisiko mengalami sakit. Relawan harus bergerak cepat agar korban tidak semakin bertambah.
Selain mengirimkan relawan ke lokasi bencana, kata dia, ke depan UGM juga akan mengarahkan tim riset untuk melakukan penilaian dan pemetaan daerah lain di sekitar Banjarnegara yang mungkin rentan terjadi longsor.
Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya deteksi dini daerah rawan bencana sehingga meminimalkan potensi jatuhnya korban dan kerugian akibat bencana.
"Ke depan tim riset UGM kami arahkan agar ada rapid assesment mapping di daerah Banjarnegara yang lain," katanya.
Koordinator Disaster Respons Unit (Deru) UGM Novi Siti Kussuji Indrastuti mengatakan sebelum memberangkatkan 33 relawan mahasiswa, telah ada dua tim pendahulu yang dikirim lebih awal.
Tim pertama terdiri atas delapan orang ahli ditugaskan untuk melakukan penilaian tanggap darurat bencana. Berikutnya sebanyak 25 orang tim medis diberangkatkan untuk membantu memberikan penanganan medis korban bencana.
"Selanjutnya akan diberangkatkan pula tim keempat yakni tim psikolog lima orang psikolog dan tiga mahasiswa psikologi," katanya.
Menurut dia, para relawan diterjunkan di wilayah bencana selama satu minggu. Pengiriman relawan akan dilakukan kembali apabila masih dibutuhkan.
"Setelah satu minggu relawan akan ditarik kembali dan akan mengirimkan tim relawan yang berbeda lagi apabila di sana masih membutuhkan bantuan tenaga," katanya.
"Para relawan itu dikirim untuk membantu penanganan medis, psikologis, dan pengaturan logistik kepada korban bencana tanah longsor," kata Wakil Rektor Bidang Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat UGM Suratman di Yogyakarta, Selasa.
Menurut dia, 33 relawan itu terdiri atas 27 mahasiswa program sarjana dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Psikologi, Fisipol, Fakultas Ilmu Budaya, dan Kedokteran Hewan dan enam mahasiswa Program Studi Magister Manajemen Bencana Sekolah Pascasarjana UGM.
"Pengiriman relawan merupakan bentuk kepedulian UGM terhadap bencana tanah longsor yang menimpa warga Banjarnegara. Dengan keberadaan relawan di wilayah bencana diharapkan dapat mempercepat proses evakuasi," katanya.
Ia mengatakan prioritasnya untuk komando kemanusiaan baik korban meninggal maupun daerah yang kritis baik krisis air, logistik, akses maupun mengalami trauma berat yang berisiko mengalami sakit. Relawan harus bergerak cepat agar korban tidak semakin bertambah.
Selain mengirimkan relawan ke lokasi bencana, kata dia, ke depan UGM juga akan mengarahkan tim riset untuk melakukan penilaian dan pemetaan daerah lain di sekitar Banjarnegara yang mungkin rentan terjadi longsor.
Langkah tersebut dilakukan sebagai upaya deteksi dini daerah rawan bencana sehingga meminimalkan potensi jatuhnya korban dan kerugian akibat bencana.
"Ke depan tim riset UGM kami arahkan agar ada rapid assesment mapping di daerah Banjarnegara yang lain," katanya.
Koordinator Disaster Respons Unit (Deru) UGM Novi Siti Kussuji Indrastuti mengatakan sebelum memberangkatkan 33 relawan mahasiswa, telah ada dua tim pendahulu yang dikirim lebih awal.
Tim pertama terdiri atas delapan orang ahli ditugaskan untuk melakukan penilaian tanggap darurat bencana. Berikutnya sebanyak 25 orang tim medis diberangkatkan untuk membantu memberikan penanganan medis korban bencana.
"Selanjutnya akan diberangkatkan pula tim keempat yakni tim psikolog lima orang psikolog dan tiga mahasiswa psikologi," katanya.
Menurut dia, para relawan diterjunkan di wilayah bencana selama satu minggu. Pengiriman relawan akan dilakukan kembali apabila masih dibutuhkan.
"Setelah satu minggu relawan akan ditarik kembali dan akan mengirimkan tim relawan yang berbeda lagi apabila di sana masih membutuhkan bantuan tenaga," katanya.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: