Tarakan (ANTARA News) - Pemerintah bakal memperkuat jumlah dan jenis armada untuk pengawasan maritim, termasuk untuk mendukung upaya pemberantasan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia.

"Penindakan maritim sekarang ini masih bergantung kepada pesawat tempur Sukhoi," kata Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto saat mendampingi Presiden Joko Widodo mengunjungi kampung perikanan di Tarakan, Kalimantan Utara, Selasa.

Menurut Sekretaris Kabinet, jenis armada yang bakal diperkuat antara lain jenis pesawat amfibi yang dapat lepas landas di lautan.

Ia mengatakan Presiden telah meminta Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indroyono Soesilo melihat kemungkinan untuk memproduksi armada pendukung tersebut di dalam negeri.

Namun ia belum bisa memberitahu berapa pastinya kendaraan yang akan diadakan untuk memperkuat pengawasan wilayah laut, karena Badan Keamanan Laut (Bakamla) juga baru resmi dibentuk.

"Bakamla baru dibentuk. Kami menunggu Bakamla berkoordinasi dgn tujuh instansi lainnya agar dapat bersinergi," katanya.

Dalam tahap perencanaan awal yang sifatnya masih tentatif, ungkap Andi, akan dilakukan pembelian sekitar 147 kapal patroli laut yang akan diklasifikasikan sebagai kapal negara.

Presiden Joko Widodo sebelumnya sudah menyatakan keinginan pemerintah untuk membeli kapal patroli sebanyak-banyaknya pada 2015 guna mendukung pengawasan lautan serta membantu upaya pemberantasan pencurian ikan di kawasan perairan Indonesia.