Di bawah perlindungan polisi Israel, pemukim Yahudi terobos Al-Aqsa
Polisi Israel melakukan serangan ke arah pengunjuk rasa Palestina yang melempar batu saat terjadi bentrok di luar masjid Al-Aqsa yang dikenal sebagai "tanah suci yang mulia" bagi umat Islam dan "Bait Suci" bagi umat Yahudi di Kota Tua Yerusalem, Jumat (5/10). Polisi Israel melempar granat untuk membubarkan puluhan pengunjuk rasa di luar masjid tersebut usai Shalat Jumat. Ketegangan kembali memuncak di masjid tersebut minggu ini setelah polisi menahan ultranasionalis Israel yang berusaha beribadah di situs yang dimuliakan oleh umat Islam dan Yahudi itu.(REUTERS/Ammar Awad)
Ketegangan-ketegangan meningkat di Kompleks Masjid Al-Aqsa ketika para pemukim Israel kembali melakukan tur provokatif mereka, yang mengobarkan jamaah Palestina, terutama setelah insiden mematikan yang terjadi selama beberapa pekan terakhir di Jerusalem dan lingkungannya.
Para jamaah yang berada di dalam Masjid Al-Aqsa menanggapi dengan sorak-sorai dan teriakan-teriakan untuk mengekspresikan penolakan mereka terhadap provokasi yang dilakukan oleh pemukim ekstrim Israel dengan perlindungan polisi itu.
Sementara itu, polisi Israel terus menahan kartu identitas puluhan jamaah muda Palestina di gerbang Masjid Al-Aqsa untuk membatasi akses dan keluar dari kompleks serta mengekang segala upaya untuk memulai protes terhadap pemukim Yahudi yang menerobos Masjid itu.
Wisata provokatif ini dilakukan oleh sejumlah kelompok relijius ekstrim Yahudi termasuk "Student for the Temple, Women for the Temple, Hliba," dan "Union Temple" dalam persiapan untuk liburan Yahudi, Hanukkah, juga dikenal sebagai Festival Cahaya.
Kelompok-kelompok itu dimaksudkan untuk melakukan ibadah Talmud dalam perayaan acara tersebut. (AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014