CLS pecundangi tuan rumah Garuda Kukar Bandung
14 Desember 2014 00:05 WIB
ilustrasi CLS Knight Melawan Satya Wacana Pebasket CLS Knight Surabaya, Ardiansyah Bima (putih), berusaha memasukkan bola ke ring dan melewati hadangan pebasket Satya Wacana Salatiga, Gunawan Luthfianes (hitam), pada laga Lanjutan NBL Indonesia Seri II di Gor C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Kamis (11/12). (ANTARA FOTO/Novrian Arbi)
Jakarta (ANTARA News) - Tim CLS Knights Surabaya sukses mepecundangi tuan rumah Garuda Kukar Bandung, 61-59 pada pertandingan seri dua kompetisi bola basket tertinggi di Indonesia, Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia, di GOR C-Tra Arena, Bandung, Jawa Barat, Sabtu.
Bagi CLS, kemenangan yang diraih ini pantas dibanggakan. Selain mampu memperpanjang rekor kemenangan, juga mampu membawa tim kebanggaan warga Surabaya ini bertengger di posisi empat klasemen sementara.
Berdasarkan laman resmi NBL, kemenangan yang diraih oleh Mario Wuysang dan kawan-kawan terbilang cukup dramatis. CLS dikuarter pertama harus mengakui keunggulan tim tuan rumah yang dimotori oleh Wendha Wijaya dengan skor 16-18. Kondisi berbeda terjadi dikuarter kedua, CLS berbalik unggul menjadi 29-25.
Dalam kondisi tertinggal, anak asuh Tjetjep Firmansyah berusaha mengusai jalannya pertandingan. Namun, upaya yang dilakukan selalu tertahan dengan ketatnya pertahanan CLS yang dimotori oleh Dimaz Muhari. Dampaknya, Garuda harus kembali menyerah dikuarter tiga dengan skor 51-41.
Tak ingin malu di kandang, Garuda Bandung berusaha meningkatkan tempo permainan pada kuarter empat. Bahkan, anak asuh Tjetjep Firmansyah sempat menyamakan skor menjadi 53-53. Saling kerja perolehan poin terus terjadi. Hanya saja, CLS lebih beruntung dan mengakhiri pertandingan dengan skor 61-59.
"Anak-anak kurang memahami situasi tiap detik pertandingan. Entah ketika kuarter awal atau akhir, saat mendapat rebound, maupun saat hendak menembak. Itulah penyebab kekalahan kami hari ini," kata pelatih Garuda, Tjetjep Firmansyah.
Hasil positif juga didapat oleh juara bertahan NBL Indonesia, M88 Aspac Jakarta. Anak asuh Rastafari Horongbala itu sukses mengandaskan NSH GMC GSBC Jakarta dengan skor 94-47. Kemenangan ini, untuk sementara membawa Mario Gerungan dan kawan-kawan ke puncak klasemen.
Dengan meraih kemenangan saat menghadapi NSH GMC GSBC Jakarta, M88 Aspac Jakarta sukses menyapu bersih semua pertandingan seri dua. Sebelumnya, Xaverius Prawiro dan kawan-kawan mampu mengalahkan JNE BSC Bandung Utama, 64-56 dan Pacific Caesar Surabaya, 90-52.
Hasil positif M88 Aspac di seri Bandung disambut dengan baik oleh pelatih Rastafari Horongbala. Namun, mantan pelatih Pelita Jaya itu mengaku belum sepenuhnya puas dengan performa anak asuhnya.
"Namun, saya belum menemukan gambaran permainan terbaik seperti yang diharapkan. Jeda yang lumayan panjang antara seri ini (Bandung) dengan seri selanjutnya (Seri III Malang) akan kami maksimalkan untuk memperbaiki beberapa kekurangan," katanya.
Sementara itu, pada pertandingan lainnya Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta mampu menahan laju tim yang mulai agresif sejak seri pertama yaitu Satya Wacana ACA LBC Salatiga. Tim yang dibesut Antonius Ferry Rinaldo bahkan mampu mencetak rekor setelah mampu mengalahkan lawan dengan skor 101-48.
Bagi CLS, kemenangan yang diraih ini pantas dibanggakan. Selain mampu memperpanjang rekor kemenangan, juga mampu membawa tim kebanggaan warga Surabaya ini bertengger di posisi empat klasemen sementara.
Berdasarkan laman resmi NBL, kemenangan yang diraih oleh Mario Wuysang dan kawan-kawan terbilang cukup dramatis. CLS dikuarter pertama harus mengakui keunggulan tim tuan rumah yang dimotori oleh Wendha Wijaya dengan skor 16-18. Kondisi berbeda terjadi dikuarter kedua, CLS berbalik unggul menjadi 29-25.
Dalam kondisi tertinggal, anak asuh Tjetjep Firmansyah berusaha mengusai jalannya pertandingan. Namun, upaya yang dilakukan selalu tertahan dengan ketatnya pertahanan CLS yang dimotori oleh Dimaz Muhari. Dampaknya, Garuda harus kembali menyerah dikuarter tiga dengan skor 51-41.
Tak ingin malu di kandang, Garuda Bandung berusaha meningkatkan tempo permainan pada kuarter empat. Bahkan, anak asuh Tjetjep Firmansyah sempat menyamakan skor menjadi 53-53. Saling kerja perolehan poin terus terjadi. Hanya saja, CLS lebih beruntung dan mengakhiri pertandingan dengan skor 61-59.
"Anak-anak kurang memahami situasi tiap detik pertandingan. Entah ketika kuarter awal atau akhir, saat mendapat rebound, maupun saat hendak menembak. Itulah penyebab kekalahan kami hari ini," kata pelatih Garuda, Tjetjep Firmansyah.
Hasil positif juga didapat oleh juara bertahan NBL Indonesia, M88 Aspac Jakarta. Anak asuh Rastafari Horongbala itu sukses mengandaskan NSH GMC GSBC Jakarta dengan skor 94-47. Kemenangan ini, untuk sementara membawa Mario Gerungan dan kawan-kawan ke puncak klasemen.
Dengan meraih kemenangan saat menghadapi NSH GMC GSBC Jakarta, M88 Aspac Jakarta sukses menyapu bersih semua pertandingan seri dua. Sebelumnya, Xaverius Prawiro dan kawan-kawan mampu mengalahkan JNE BSC Bandung Utama, 64-56 dan Pacific Caesar Surabaya, 90-52.
Hasil positif M88 Aspac di seri Bandung disambut dengan baik oleh pelatih Rastafari Horongbala. Namun, mantan pelatih Pelita Jaya itu mengaku belum sepenuhnya puas dengan performa anak asuhnya.
"Namun, saya belum menemukan gambaran permainan terbaik seperti yang diharapkan. Jeda yang lumayan panjang antara seri ini (Bandung) dengan seri selanjutnya (Seri III Malang) akan kami maksimalkan untuk memperbaiki beberapa kekurangan," katanya.
Sementara itu, pada pertandingan lainnya Pelita Jaya Energi Mega Persada Jakarta mampu menahan laju tim yang mulai agresif sejak seri pertama yaitu Satya Wacana ACA LBC Salatiga. Tim yang dibesut Antonius Ferry Rinaldo bahkan mampu mencetak rekor setelah mampu mengalahkan lawan dengan skor 101-48.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: