BNPB : 20 jenazah korban longsor Banjarnegara ditemukan
13 Desember 2014 22:11 WIB
Longsor Banjarnegara Sejumlah personel SAR dan TAGANA, mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). Longsor menimbun 40 rumah di desa itu pada Jumat (12/12) sore. Tim SAR telah berhasil menemukan 12 jenazah dari total 108 korban yang masih belum ditemukan. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria) ()
Banjarnegara (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa berdasarkan pendataan sementara sebanyak 20 jenazah korban longsor di Dusun Jemblung, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, telah ditemukan.
"Dalam situasi seperti ini memang masalah pendataan selalu ada pergerakan-pergerakan. Hingga saat ini, kita telah menemukan jenazah saudara-saudara kita sejumlah 20 orang," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif, di Banjarnegara, Sabtu malam.
Syamsul mengatakan hal itu kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Tanah Longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, di Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara yang berlokasi di Kantor PGRI-KPRI Karangkobar.
Sementara jumlah korban yang masih akan dicari, kata dia, sebanyak 88 orang.
Menurut dia, jumlah tersebut berdasarkan data yang diperoleh Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo dari Kepala Dusun Jemblung.
Kendati demikian, dia mengakui kemungkinan adanya korban lain dari kendaraan yang melintas saat bencana tanah longsor itu terjadi.
"Adanya berbagai informasi yang simpang siur bahwa apakah ada kendaraan yang di sana, kemudian berapa jumlahnya, itu masih dalam pengecekan," katanya.
Selain itu, kata dia, dalam rapat juga dibicarakan masalah keamanan mengingat kondisi tanah di sekitar lokasi bencana sangat rapuh sehingga setiap saat akan bergerak.
Oleh karena itu, lanjut dia, personel TNI, Polri, dan PMI mulai hari Minggu (14/12) akan mengatur masyarakat yang mendatangi lokasi bencana.
"Jangan sampai terjadi korban yang tidak kita kehendaki karena kita ketahui bahwa luncuran tanah yang terjadi kemarin (Jumat, red.) bisa loncat ke jalan provinsi," katanya.
Menurut dia, ruas jalan di bagian atas sudah bisa dibuka sehingga rencananya pada hari Minggu, dua alat berat akan masuk ke lokasi longsor.
Di samping itu, kata dia, PMI juga akan mengerahkan kendaraan Hagglunds untuk memperkuat tim yang ada di lokasi bencana.
"Saat ini, sedang dalam perjalanan," katanya.
Ia mengatakan bahwa sebanyak tiga alat berat juga akan didatangkan dari Purwokerto.
Menurut dia, dalam rapat juga ada saran untuk menyewa alat berat dari perusahaan-perusahaan.
"Pak Bupati sudah menyanggupi itu semua. Intinya bahwa kita berusaha untuk sekuat tenaga dengan mengerahkan segala daya agar segera menyelesaikan tugas-tugas kita terutama menemukan saudara-saudara kita yang dinyatakan hilang," katanya.
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan bahwa jumlah rumah yang tertimbun longsor sebanyak 38 unit dihuni 50 keluarga atau 308 jiwa, sedangkan jumlah korban selamat sebanyak 200 jiwa.
Disinggung mengenai bencana tanah longsor di Dusun Pencil, Desa Karangtengah, Kecamatan Wanayasa, dia mengatakan bahwa untuk sementara warga setempat diungsikan ke rumah-rumah warga Desa Pandansari, Wanayasa.
"Saat ini sedang dilakukan penelitian kondisi tanah oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) untuk mencari tempat aman yang akan digunakan sebagai tempat relokasi. Sementara ini ada tanah bengkok yang akan dijadikan tempat relokasi," katanya.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan pendataan terakhir, jumlah pengungsi bencana Dusun Pencil mencapai 223 jiwa.
Berdasarkan data sementara di Posko Induk BPBD Banjarnegara, jumlah pengungsi bencana longsor Dusun Jemblung mencapai 577 jiwa yang tersebar di 10 lokasi pengungsian.
"Dalam situasi seperti ini memang masalah pendataan selalu ada pergerakan-pergerakan. Hingga saat ini, kita telah menemukan jenazah saudara-saudara kita sejumlah 20 orang," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif, di Banjarnegara, Sabtu malam.
Syamsul mengatakan hal itu kepada wartawan usai Rapat Koordinasi Penanggulangan Bencana Tanah Longsor Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, di Posko Induk Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banjarnegara yang berlokasi di Kantor PGRI-KPRI Karangkobar.
Sementara jumlah korban yang masih akan dicari, kata dia, sebanyak 88 orang.
Menurut dia, jumlah tersebut berdasarkan data yang diperoleh Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo dari Kepala Dusun Jemblung.
Kendati demikian, dia mengakui kemungkinan adanya korban lain dari kendaraan yang melintas saat bencana tanah longsor itu terjadi.
"Adanya berbagai informasi yang simpang siur bahwa apakah ada kendaraan yang di sana, kemudian berapa jumlahnya, itu masih dalam pengecekan," katanya.
Selain itu, kata dia, dalam rapat juga dibicarakan masalah keamanan mengingat kondisi tanah di sekitar lokasi bencana sangat rapuh sehingga setiap saat akan bergerak.
Oleh karena itu, lanjut dia, personel TNI, Polri, dan PMI mulai hari Minggu (14/12) akan mengatur masyarakat yang mendatangi lokasi bencana.
"Jangan sampai terjadi korban yang tidak kita kehendaki karena kita ketahui bahwa luncuran tanah yang terjadi kemarin (Jumat, red.) bisa loncat ke jalan provinsi," katanya.
Menurut dia, ruas jalan di bagian atas sudah bisa dibuka sehingga rencananya pada hari Minggu, dua alat berat akan masuk ke lokasi longsor.
Di samping itu, kata dia, PMI juga akan mengerahkan kendaraan Hagglunds untuk memperkuat tim yang ada di lokasi bencana.
"Saat ini, sedang dalam perjalanan," katanya.
Ia mengatakan bahwa sebanyak tiga alat berat juga akan didatangkan dari Purwokerto.
Menurut dia, dalam rapat juga ada saran untuk menyewa alat berat dari perusahaan-perusahaan.
"Pak Bupati sudah menyanggupi itu semua. Intinya bahwa kita berusaha untuk sekuat tenaga dengan mengerahkan segala daya agar segera menyelesaikan tugas-tugas kita terutama menemukan saudara-saudara kita yang dinyatakan hilang," katanya.
Bupati Banjarnegara Sutedjo Slamet Utomo mengatakan bahwa jumlah rumah yang tertimbun longsor sebanyak 38 unit dihuni 50 keluarga atau 308 jiwa, sedangkan jumlah korban selamat sebanyak 200 jiwa.
Disinggung mengenai bencana tanah longsor di Dusun Pencil, Desa Karangtengah, Kecamatan Wanayasa, dia mengatakan bahwa untuk sementara warga setempat diungsikan ke rumah-rumah warga Desa Pandansari, Wanayasa.
"Saat ini sedang dilakukan penelitian kondisi tanah oleh PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) untuk mencari tempat aman yang akan digunakan sebagai tempat relokasi. Sementara ini ada tanah bengkok yang akan dijadikan tempat relokasi," katanya.
Ia mengatakan bahwa berdasarkan pendataan terakhir, jumlah pengungsi bencana Dusun Pencil mencapai 223 jiwa.
Berdasarkan data sementara di Posko Induk BPBD Banjarnegara, jumlah pengungsi bencana longsor Dusun Jemblung mencapai 577 jiwa yang tersebar di 10 lokasi pengungsian.
Pewarta: Sumarwoto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: