BNPB imbau warga waspada pergeseran tanah
13 Desember 2014 20:54 WIB
Longsor Banjarnegara Sejumlah personel SAR dan TAGANA mengevakuasi korban longsor di Dusun Jemblung, Desa Sampang, Kecamatan Karangkobar, Banjarnegara, Jateng, Sabtu (13/12). Longsor menimbun 40 rumah di desa itu pada Jumat (12/12) sore. Tim SAR telah berhasil menemukan 12 jenazah dan puluhan lainnya masih belum ditemukan. (ANTARA FOTO/Idhad Zakaria) ()
Banjarnegara (ANTARA News) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Syamsul Maarif mengimbau warga Banjarnegara yang tinggal di daerah pegunungan untuk selalu waspada terhadap pergeseran tanah karena rawan terjadi longsor.
"Saat terjadi hujan terus menerus bisa mengakibatkan hujan, masyarakat harus selalu waspada," katanya usai menyaksikan proses evakuasi korban tertimbun longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar di Wonosobo, Jateng, Sabtu.
Ia mengatakan strutur tanah di sini labil sehingga memudahkan pergeseran tanah dan bisa menimbulkan longsor.
Ia mengatakan dalam penanganan bencana BNPB selalu berkoordinasi dengan BPBD.
Ia menuturkan dalam penanganan bencana tanah longsor di Desa Sampang Kecamatan Karangkobar ini BNPB akan berusaha semaksimal mungkin meskipun dengan menggunakan peralatan terbatas karena alat berat sulit ke lokasi longsor karena kondisi medan tidak memungkinkan.
"Para korban tertimbun longsor akan terus kami cari, meskipun dengan peralatan seadanya juga bisa menemukan korban," katanya.
Tim gabungan telah menemukan 17 korban tewas, 11 luka berat, dan 4 orang luka ringan. Sebanyak 91 orang diperkirakan masih tertimbun..
Berdasarkan pantauan sebanyak sembilan korban dirawat di RSUD Banjarnegara, dua di antaranya adalah anggota SAR yang terjatuh dari mobil saat akan melakukan evakuasi.
Para korban selamat saat ini mengungsi di 10 titik tempat pengungsian, antara lain di kantor Kelurahan Karangkobar, Kantor Camat Karangkobar, dan rumah warga.
"Saat terjadi hujan terus menerus bisa mengakibatkan hujan, masyarakat harus selalu waspada," katanya usai menyaksikan proses evakuasi korban tertimbun longsor di Dusun Jemblung Desa Sampang Kecamatan Karangkobar di Wonosobo, Jateng, Sabtu.
Ia mengatakan strutur tanah di sini labil sehingga memudahkan pergeseran tanah dan bisa menimbulkan longsor.
Ia mengatakan dalam penanganan bencana BNPB selalu berkoordinasi dengan BPBD.
Ia menuturkan dalam penanganan bencana tanah longsor di Desa Sampang Kecamatan Karangkobar ini BNPB akan berusaha semaksimal mungkin meskipun dengan menggunakan peralatan terbatas karena alat berat sulit ke lokasi longsor karena kondisi medan tidak memungkinkan.
"Para korban tertimbun longsor akan terus kami cari, meskipun dengan peralatan seadanya juga bisa menemukan korban," katanya.
Tim gabungan telah menemukan 17 korban tewas, 11 luka berat, dan 4 orang luka ringan. Sebanyak 91 orang diperkirakan masih tertimbun..
Berdasarkan pantauan sebanyak sembilan korban dirawat di RSUD Banjarnegara, dua di antaranya adalah anggota SAR yang terjatuh dari mobil saat akan melakukan evakuasi.
Para korban selamat saat ini mengungsi di 10 titik tempat pengungsian, antara lain di kantor Kelurahan Karangkobar, Kantor Camat Karangkobar, dan rumah warga.
Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: