Beijing (ANTARA News) - Tiongkok akan memperketat izin perusahaan pemasok daging sapi serta domba, dengan melalui serangkaian uji kelayakan makanan hingga perusahaan tersebut layak mendapat lisensi Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan setempat, mulai 1 Maret 2015.

"Setiap produk daging sapi dan domba harus melalui serangkaian inspeksi ketat, untuk memastikan produk yang dihasilkan tidak mengandung bahan berbahaya antara lain logam berat," demikian pernyataan Badan Administrasi Makanan dan Obat-obatan Beijing yang dirilis, Jumat.

Jika produk yang dihasilkan tidak memenuhi segala persyaratan keamanan pangan yang ditetapkan, maka perusahaan bersangkutan akan ditutup.

Ketetapan itu untuk menghindari skandal daging kadaluarsa yang dicampur daging segar untuk mengecoh pemeriksaan otoritas keamanan pangan.

Daging kadaluarsa bercampur daging segar itu dihasilkan sebuah pabrik di Shanghai, yang biasa memasoknya ke sejumlah restoran cepat saji ternama seperti KFC, McDonalds, dan Pizza Hut.

Pelanggan lain meliputi Burger King, Papa Johns Pizza, jaringan kedai kopi Starbuck dan roti lapis subway.

Tak hanya itu, aparat juga telah menangkap 900 orang karena menjual daging palsu atau busuk, pada beberapa tahun silam.

Dalam satu kasus, para tersangka tersebut, membuat daging kambing palsu dari campuran daging rubah, musang dan tikus yang ditambah dengan bahan kimia lainnya.

Keamanan pangan masih sebuah isu besar yang mengkhawatirkan bagi publik Tiongkok. Beberapa tahun silam ada laporan yang menyebut sejumlah pemasok ke perusahaan farmasi menggunakan minyak hasil proses ulang limbah dapur dari selokan restoran sebagai antibiotik.

Minyak selokan ini juga digunakan sebagai minyak sayur atau menjadi bahan produksi makanan. Kekhawatiran publik juga meliputi produk susu, setelah skandal besar yang melibatkan penggunaan melamin dalam susu formula untuk bayi.