IHSG Kamis ditutup tertekan 12,71 poin
11 Desember 2014 18:39 WIB
ilustrasi IHSG Naik Tipis Sejumlah mahasiswa UI mengamati layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (14/11). Menutup perdagangan akhir pekan IHSG naik tipis 0,820 poin (0,02%) ke level 5.049,488 karena menunggu kepastian harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi. (ANTARA FOTO/OJT/Feronike Rumere) ()
Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis, ditutup tertekan 12,71 poin seiring dengan bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas melemah.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 12,71 poin atau 0,25 persen ke posisi 5.152,69. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 3,58 poin atau 0,40 persen ke posisi 886,48.
"Sebagian pelaku pasar saham terutama asing memanfaatkan momentum untuk mengambil posisi ambil untung di tengah laju bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas melemah," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, lanjut dia, kondisi bursa saham Indonesia yang belum keluar dari fase konsolidasi membuat pergerakannya bervariasi. Dalam kondisi itu, pelemahan indeks BEI cukup wajar setelah pada perdagangan hari sebelumnya (Rabu, 11/12) mengalami penguatan.
Dalam data perdagangan saham BEI, tercatat [elaku pasar asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp511,812 miliar pada Kamis (12/11).
Di sisi lain, lanjut dia, seraya menanti beberapa data ekonomi yang akan dirilis Tiongkok dan AS, pelaku pasar saham juga cenderung mengurangi portofolio sahamnya. AS akan merilis data penjualan ritel dan klaim penganggurannya. Dari Tiongkok, akan merilis data produksi industri.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 244,373 kali dengan volume mencapai 4,61 miliar lembar saham senilai Rp4,40 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 148 saham, yang melemah 176 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 88 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 211,98 poin (0,90 persen) ke 23.312,54, indeks Nikkei turun 155,18 poin (0,89 persen) ke 17.257,40, dan Straits Times melemah 7,11 poin (0,21 persen) ke posisi 3.318,70.
IHSG BEI ditutup melemah sebesar 12,71 poin atau 0,25 persen ke posisi 5.152,69. Sementara itu indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 3,58 poin atau 0,40 persen ke posisi 886,48.
"Sebagian pelaku pasar saham terutama asing memanfaatkan momentum untuk mengambil posisi ambil untung di tengah laju bursa saham di kawasan Asia yang mayoritas melemah," kata Kepala Riset Woori Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis.
Di sisi lain, lanjut dia, kondisi bursa saham Indonesia yang belum keluar dari fase konsolidasi membuat pergerakannya bervariasi. Dalam kondisi itu, pelemahan indeks BEI cukup wajar setelah pada perdagangan hari sebelumnya (Rabu, 11/12) mengalami penguatan.
Dalam data perdagangan saham BEI, tercatat [elaku pasar asing membukukan jual bersih (foreign net sell) sebesar Rp511,812 miliar pada Kamis (12/11).
Di sisi lain, lanjut dia, seraya menanti beberapa data ekonomi yang akan dirilis Tiongkok dan AS, pelaku pasar saham juga cenderung mengurangi portofolio sahamnya. AS akan merilis data penjualan ritel dan klaim penganggurannya. Dari Tiongkok, akan merilis data produksi industri.
Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 244,373 kali dengan volume mencapai 4,61 miliar lembar saham senilai Rp4,40 triliun. Efek yang mengalami kenaikan sebanyak 148 saham, yang melemah 176 saham, dan yang tidak bergerak nilainya atau stagnan 88 saham.
Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 211,98 poin (0,90 persen) ke 23.312,54, indeks Nikkei turun 155,18 poin (0,89 persen) ke 17.257,40, dan Straits Times melemah 7,11 poin (0,21 persen) ke posisi 3.318,70.
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: