Filipina, tujuan pertama ekspor sepeda motor AHM
11 Desember 2014 15:17 WIB
Sejumlah pekerja melakukan perakitan atas sepeda motor jenis All New Honda Beat ESP di Pabrik PT Astra Honda Motor (AHM) terbaru yang baru saja diresmikan di Karawang, Jawa Barat, Kamis. (ANTARA News/Gilang Galiartha)
Karawang, Jawa Barat (ANTARA News) - Filipina bakal menjadi negara pertama yang menjadi tujuan ekspor sepeda motor produksi PT Astra Honda Motor (AHM) pada 2015 mendatang.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur PT Astra International Tbk selaku induk perusahaan AHM, Prijono Sugianto, di sela-sela peresmian pabrik baru AHM di Karawang, Jawa Barat, Kamis.
"Tahun depan AHM merencanakan ekspor ke Filipina dengan target 40-50 ribu unit sepeda motor/tahun," katanya.
Prijono melanjutkan bahwa salah satu tujuan pihaknya berinvestasi membangun pabrik baru adalah demi memperkuat kemampuan ekspor sepeda motor produksi Indonesia ke luar negeri.
"Investasi kami tidak sia-sia kalau nantinya angka ekspor bisa terus ditingkatkan," katanya.
Prijono menuturkan bahwa dibandingkan dengan industri otomotif kendaraan roda empat, boleh dibilang kendaraan roda dua tertinggal jauh dalam urusan volume ekspor produk luar negeri.
Ia menyebutkan bahwa saat ini volume ekspor mobil yang berada di bawah perusahaannya juga PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor mencapai 200 ribu unit/tahun.
Sedangkan kondisi berlawanan terjadi pada industri sepeda motor.
"Industri sepeda motor di Indonesia itu secara keseluruhan semua memiliki kapasitas produksi hingga 8 juta unit/tahun, tetapi angka ekspornya masih sangat rendah, 30-40 ribu/tahun.
"Seharusnya dengan kapasita produksi sebesar itu, kami berharap volume ekspor kendaraan roda dua bisa lebih besar ketimbang kendaraan roda empat," pungkasnya.
Hal itu disampaikan Presiden Direktur PT Astra International Tbk selaku induk perusahaan AHM, Prijono Sugianto, di sela-sela peresmian pabrik baru AHM di Karawang, Jawa Barat, Kamis.
"Tahun depan AHM merencanakan ekspor ke Filipina dengan target 40-50 ribu unit sepeda motor/tahun," katanya.
Prijono melanjutkan bahwa salah satu tujuan pihaknya berinvestasi membangun pabrik baru adalah demi memperkuat kemampuan ekspor sepeda motor produksi Indonesia ke luar negeri.
"Investasi kami tidak sia-sia kalau nantinya angka ekspor bisa terus ditingkatkan," katanya.
Prijono menuturkan bahwa dibandingkan dengan industri otomotif kendaraan roda empat, boleh dibilang kendaraan roda dua tertinggal jauh dalam urusan volume ekspor produk luar negeri.
Ia menyebutkan bahwa saat ini volume ekspor mobil yang berada di bawah perusahaannya juga PT Toyota Astra Motor dan PT Astra Daihatsu Motor mencapai 200 ribu unit/tahun.
Sedangkan kondisi berlawanan terjadi pada industri sepeda motor.
"Industri sepeda motor di Indonesia itu secara keseluruhan semua memiliki kapasitas produksi hingga 8 juta unit/tahun, tetapi angka ekspornya masih sangat rendah, 30-40 ribu/tahun.
"Seharusnya dengan kapasita produksi sebesar itu, kami berharap volume ekspor kendaraan roda dua bisa lebih besar ketimbang kendaraan roda empat," pungkasnya.
Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014
Tags: