Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Rabu menguat 58 poin menjadi 12.273 per dolar AS setelah pada hari sebelumnya ditutup pada 12.331 per dolar AS.

Penguatan rupiah di pasar domestik hari ini didorong oleh intervensi Bank Indonesia, kata analis Platon Niaga Berjangka Lukman Leong.

Menurut dia, meski intervensi Bank Indonesia masih dalam skala kecil, namun itu cukup menumbuhkan kepercayaan pelaku pasar bahwa pemerintah memperhatikan fluktuasinya.

"Rupiah masih cukup stabil dibandingkan mata uang (lain) di kawasan regional, yang penting fluktuasinya masih terjaga," katanya.

Ia menambahkan bahwa untuk menjaga rupiah, Bank Indonesia juga masih memiliki peluang untuk kembali menaikan suku bunga sekitar 25 basis poin (bps) menjadi 8 persen. Di tengah ekspektasi inflasi yang akan tinggi, penjagaan rupiah melalui kebijakan BI rate cukup positif.

Pengamat pasar uang Bank Himpunan Saudara Rully Nova menambahkan bahwa sebagian pelaku pasar uang diperkirakan sedang mengambil posisi ambil untung dengan melepas dolar AS setelah mengalami penguatan cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir.

"Namun, faktor inflasi yang diperkirakan kembali tinggi pada Desember ini, diperkirakan dapat mendorong pelaku pasar uang kembali mengakumulasi dolar AS, diharapkan pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga inflasi," katanya.

Sementara menurut kurs tengah Bank Indonesia, rupiah berada pada 12.336 per dolar AS, lebih baik dibanding posisi sebelumnya 12.347 per dolar AS.