Kerusakan pertanian Filipina akibat Hagupit 22,8 juta dolar AS
9 Desember 2014 12:54 WIB
Foto udara menunjukkan pohon-pohon kelapa yang tumbang di dekat sebuah desa terpencil di Dolores, Samar Timur, Filipina tengah, Selasa (9/12). Topan Hagupit makin melemah hari ini sementara badai tersebut melintasi daerah Filipina tengah, sementara petugas penyelamat berupaya untuk mencapai kota-kota di provinsi tengah dimana ribuan rumah rusak berat dan setidaknya 27 orang tewas. (REUTERS/Erik De Castro )
Manila (ANTARA News) - Kerugian awal kerusakan sektor pertanian Filipina akibat topan Hagupit diperkirakan mencapai 1,02 miliar peso (22,8 juta dolar AS), kata seorang pejabat senior pemerintah Senin.
Menteri Pertanian Proceso Alcala mengatakan, perkiraan kerusakan pertanian melibatkan 55.850 hektar lahan pertanian dan 56.090 metrik ton tanaman, perikanan serta infrastruktur di Bicol, Visayas Barat dan wilayah Visayas Timur.
Ia mengatakan, kerusakan awal untuk pertanian oleh Hagupit tidak terlalu parah dibanding serangan topan dahsyat Haiayan pada November tahun lalu.
Kerusakan pertanian lebih buruk selama Haiyan karena petani belum panen ketika tanaman mereka dihantam topan yang melanda negara itu, katanya.
"Untuk topan Ruby, para petani masih sempat memanen tanaman dewasa, bahkan sebelum topan melakukan pendaratan sementara nelayan masih mampu menyimpan kapal-kapal mereka di tempat-tempat yang aman, menyusul "nasehat" instansi-instasi pemerintah," katanya.
(AK)
Menteri Pertanian Proceso Alcala mengatakan, perkiraan kerusakan pertanian melibatkan 55.850 hektar lahan pertanian dan 56.090 metrik ton tanaman, perikanan serta infrastruktur di Bicol, Visayas Barat dan wilayah Visayas Timur.
Ia mengatakan, kerusakan awal untuk pertanian oleh Hagupit tidak terlalu parah dibanding serangan topan dahsyat Haiayan pada November tahun lalu.
Kerusakan pertanian lebih buruk selama Haiyan karena petani belum panen ketika tanaman mereka dihantam topan yang melanda negara itu, katanya.
"Untuk topan Ruby, para petani masih sempat memanen tanaman dewasa, bahkan sebelum topan melakukan pendaratan sementara nelayan masih mampu menyimpan kapal-kapal mereka di tempat-tempat yang aman, menyusul "nasehat" instansi-instasi pemerintah," katanya.
(AK)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: