Bengkulu (ANTARA News) - Tidak hanya kampanye yang digunakan untuk meningkatkan popularitas tokoh-tokoh politik, ternyata penggunaan aksesori juga menjadi faktor pendukung pendongkrak popularitas, salah satunya adalah batu akik.

"Untuk keuntungan politik kami tidak tahu, tetapi menurut pelanggan kami, menggunakan batu akik menambah kepercayaan diri, ada juga yang mengatakan untuk keberuntungan," kata pemilik usaha kerajinan batu akik Kota Bengkulu, Chandra Nanda Satria, di Bengkulu, Senin.

Apalagi, tidak hanya di Bengkulu, di seluruh wilayah Indonesia, penggunaan batu akik sedang "booming", menurut dia, aksesori tersebut menjadi salah satu pusat perhatian dunia mode.

Kata pria yang masih berumur 28 tahun itu, sejumlah tokoh di Bengkulu yang menggemari batu akik ini, lebih mencari batu yang berupa angka maupun gambar.

"Ada, tokoh politik memilih batu dengan motif angka delapan," kata dia yang mengaku dilanggani beberapa tokoh daerah.

"Sekarang juga sudah mulai banyak permintaan seperti angka 8, 9, 7, 5 dan angka satu, kemungkinan sebelum pemilihan kepala daerah 2015 ini juga ada yang akan mencari batu akik yang berbentuk unik," katanya.

Chandra mengungkapkan, untuk harga satu unit batu akik yang memiliki motif unik seperti angkat tersebut, pihaknya melego dengan harga yang bervariasi.

"Tergantung sulit atau tidaknya untuk menemukan motif yang diinginkan pelanggan, dan harganya juga sesuai dengan kualitas batu," ucapnya.

Bahkan menurut dia, harga batu akik tersebut bisa mencapai miliaran rupiah, seperti batu akik dengan nama Victoria Agate Badar Pemandangan, yang dipatok dengan harga dua miliar rupiah.

"Bahan seperti ini sangat susah didapat, dan langka," ujarnya.