Biak Numfor usukan Sail Teluk Cenderawasih 2018
8 Desember 2014 08:58 WIB
Sejumlah peserta membawakan tarian harmoni raja ampat saat pembukaan acara puncak Sail Raja Ampat 2014 di Pantai Waisai Torang Cinta (WTC), Raja Ampat, Papua Barat, Sabtu (23/8). (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Biak, Papua (ANTARA News) - Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor, Papua, mengusulkan program Sail Teluk Cenderawasih 2018 kepada Badan Perencanaan Nasional (Bappenas).
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yubelius Usior di Biak, Senin, mengharapkan sebelum PON 2020 di Papua bisa diawali dengan kegiatan Sail Teluk Cenderawasih. Kegiatan itu, dijadikan sebagai ajang promosi pariwisata kawasan Teluk Cenderawasih.
"Program Sail Teluk Cenderawasih diharapkan menjadi kegiatan unggulan kepariwisataan dan kemaritiman di Tanah Papua sebelum kegiatan olahraga nasional digelar 2020," katanya.
Secara geografis, katanya, kawasan Teluk Cenderawasih indah dengan kekayaan alam laut, seni budaya daerah, hingga potensi kepariwisataan bahari, serta peninggalan Perang Dunia II.
Hanya saja, katanya, potensi alam Teluk Cenderawasih perlu dituangkan dalam program berskala nasional dan internasional sehingga daerah itu pada masa mendatang semakin ramai kunjungan wisata.
Menyinggung waktu pelaksanaan Sail Teluk Cenderawasih, kata Yubelius, diperkirakan pada 2018 karena masih membutuhkan berbagai koordinasi dan persiapan dengan kabupaten sekitarnya.
"Persiapan waktu tiga tahun ke depan untuk kegiatan kepariwisataan Sail Teluk Cenderawasih saya kira sudah cukup, yang penting ada komitmen bersama kabupaten sekitar wilayah teluk serta dukungan pemerintah pusat dalam penyediaan sarana, prasarana, maupun anggaran penunjang program," ujarnya.
Yubelius mengemukakan jika Sail Teluk Cenderawasih disetujui maka memberikan dampak positif dalam kepariwisataan di Kabupaten Biak Numfor, karena akan banyak wisatawan luar berkunjung untuk menikmati kegiatan kelautan dan perikanan, serta kepariwisataan.
Berdasarkan data, wilayah di kawasan Teluk Cenderawsih, di antaranya Kabupaten Biak Numfor, Supiori, Yapen Kepulauan, dan Waropen.
Daerah itu berupa kepulauan yang memiliki potensi keragaman alam kepariwisataan, perikanan, kelautan, dan bahari.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Yubelius Usior di Biak, Senin, mengharapkan sebelum PON 2020 di Papua bisa diawali dengan kegiatan Sail Teluk Cenderawasih. Kegiatan itu, dijadikan sebagai ajang promosi pariwisata kawasan Teluk Cenderawasih.
"Program Sail Teluk Cenderawasih diharapkan menjadi kegiatan unggulan kepariwisataan dan kemaritiman di Tanah Papua sebelum kegiatan olahraga nasional digelar 2020," katanya.
Secara geografis, katanya, kawasan Teluk Cenderawasih indah dengan kekayaan alam laut, seni budaya daerah, hingga potensi kepariwisataan bahari, serta peninggalan Perang Dunia II.
Hanya saja, katanya, potensi alam Teluk Cenderawasih perlu dituangkan dalam program berskala nasional dan internasional sehingga daerah itu pada masa mendatang semakin ramai kunjungan wisata.
Menyinggung waktu pelaksanaan Sail Teluk Cenderawasih, kata Yubelius, diperkirakan pada 2018 karena masih membutuhkan berbagai koordinasi dan persiapan dengan kabupaten sekitarnya.
"Persiapan waktu tiga tahun ke depan untuk kegiatan kepariwisataan Sail Teluk Cenderawasih saya kira sudah cukup, yang penting ada komitmen bersama kabupaten sekitar wilayah teluk serta dukungan pemerintah pusat dalam penyediaan sarana, prasarana, maupun anggaran penunjang program," ujarnya.
Yubelius mengemukakan jika Sail Teluk Cenderawasih disetujui maka memberikan dampak positif dalam kepariwisataan di Kabupaten Biak Numfor, karena akan banyak wisatawan luar berkunjung untuk menikmati kegiatan kelautan dan perikanan, serta kepariwisataan.
Berdasarkan data, wilayah di kawasan Teluk Cenderawsih, di antaranya Kabupaten Biak Numfor, Supiori, Yapen Kepulauan, dan Waropen.
Daerah itu berupa kepulauan yang memiliki potensi keragaman alam kepariwisataan, perikanan, kelautan, dan bahari.
Pewarta: Muhsidin
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2014
Tags: