Jakarta (ANTARA News) - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme berharap hasil karya dalam Lomba Karya Pelajar Kreatif dapat membangkitkan kesadaran nasionalisme para pelajar di Indonesia.

Siaran pers BNPT yang diterima Antara di Jakarta, Minggu, menyebutkan Kepala BNPT Komjen Pol Saud Usman Nasution mengapresiasi para pelajar yang mengikuti lomba essai dan iklan layanan masyarakat yang diselenggarakan BNPT.

Karya mereka diharapkan dapat menginspirasi dan membangkitkan kesadaran kebangsaan para pelajar di seluruh Indonesia.

"Ini bisa menjadi contoh bagi mahasiswa yang sekarang makin luntur rasa nasionalismenya dan lebih suka bertindak anarkis seperti tawuran," ujarnya melalui keterangan pers.

Saud mengatakan pihaknya akan mengusahakan hasil karya para finalis lomba iklan layanan masyarakat dapat ditayangkan di seluruh stasiun televisi dengan bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia.

Hal yang sama juga dilakukan untuk hasil karya essai melalui kerja sama dengan Dewan Pers.

Sementara Direktur Deradikalisasi BNPT yang juga sebagai Wakil Ketua Satgas Program Nasional Pencegahan Terorisme Irfan Idris mengatakan lomba ini digelar dalam rangka menguatkan nasionalisme dan mewujudkan Indonesia damai tanpa kekerasan.

"Melalui kegiatan ini diharapkan para pelajar dapat mengerti dan memahami makna kedamaian berbangsa dan bernegara. Selain itu lomba ini menjadi media sosialisasi/ kampanye pencegahan paham radikal terorisme yang efektif dan efesien," kata Irfan.

Lebih lanjut Irfan mengatakan lomba ini juga menjadi media kampanye pada masyarakat dengan penayangan iklan layanan masyarakat melalui jejaring sosial.

"Kami juga ingin menumbuhkan kesadaran bersama tentang pentingnya menghargai dan menghormati perbedaan, pemahaman tentang bahaya radikalisme dan diskriminasi di sekolah dan upaya pencegahannya," ujarnya.

BNPT menggelar Malam Penganugerahan Lomba Karya Pelajar Kreatif bertajuk Kampanye Indonesia Damai di Jakarta, Sabtu (6/12) malam.

Sehari sebelum malam penganugerahan, sebanyak 10 finalis lomba essai dan 10 finalis lomba video iklan layanan masyarakat diundang ke Jakarta untuk mempresentasikan hasil karyanya di hadapan dewan juri dalam acara grand final.