Kubu ARB : Nama Pak JK dicatut
7 Desember 2014 15:02 WIB
Ketua Fraksi Golkar DPR Ade Komarudin (tengah) didampingi Sekretaris Fraksi Bambang Soesatyo (kiri) dan Plt Sekjen Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Hakim Kamaludin memberikan keterangan terkait pelaksanaan Munas Golkar Jakarta di Jakarta, Minggu (7/12). Ketua Fraksi Golkar menyebut Munas Golkar Jakarta yang diprakarsai oleh Presidium Penyelamat Partai Golkar berjalan inkonstitusional karena tidak sesuai aturan partai. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
Jakarta (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Golkar DPR RI, Ade Komaruddin, mengatakan, Wakil Presiden Jusuf Kalla bersedia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Golkar untuk Munas Ancol adalah klaim semata dari kubu Agung Laksono.
"Pak JK diambil namanya atau cicatut oleh beberapa orang, bahwa Pak JK ingin mendukung munas Ancol dan bersedia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Golkar," kata Ade di Jakarta, Minggu.
Dia menegaskan, hingga saat ini belum mendapat informasi bahwa JK mendukung Munas IX PG di Ancol.
"Saya belum pernah dengar langsung dari Pak JK menerima Jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar," kata Ade.
Dia percaya JK sebagai mantan Ketum PG sangat mengetahui aturan partai.
"Dan beliau jua berkepentingan supaya Golkar bersatu," paparnya.
Ia meyakini, meski pemerintahan kini dikuasai oleh Jokowi, namun dalam hal ini Joko Widodo-JK tidak akan mencampuri urusan internal partainya. "Saya tidak percaya pemerintah mau campur tangan. Saya tidak percaya," tegasnya.
Ketua OC Munas Ancol, Ibnu Munzier meyatakan, JK telah bersedia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Golkar.
"Pak JK sudah bersedia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai," kata Ibnu Munzier.
"Pak JK diambil namanya atau cicatut oleh beberapa orang, bahwa Pak JK ingin mendukung munas Ancol dan bersedia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Golkar," kata Ade di Jakarta, Minggu.
Dia menegaskan, hingga saat ini belum mendapat informasi bahwa JK mendukung Munas IX PG di Ancol.
"Saya belum pernah dengar langsung dari Pak JK menerima Jabatan Ketua Dewan Pertimbangan Golkar," kata Ade.
Dia percaya JK sebagai mantan Ketum PG sangat mengetahui aturan partai.
"Dan beliau jua berkepentingan supaya Golkar bersatu," paparnya.
Ia meyakini, meski pemerintahan kini dikuasai oleh Jokowi, namun dalam hal ini Joko Widodo-JK tidak akan mencampuri urusan internal partainya. "Saya tidak percaya pemerintah mau campur tangan. Saya tidak percaya," tegasnya.
Ketua OC Munas Ancol, Ibnu Munzier meyatakan, JK telah bersedia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Golkar.
"Pak JK sudah bersedia menjadi Ketua Dewan Pertimbangan Partai," kata Ibnu Munzier.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: