Cipanas, Bogor (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengunjungi Yayasan Penuai Indonesia, yang merupakan panti rehabilitasi bagi pengguna narkotika di Cipanas, Bogor, Minggu.

Mensos berkeliling melihat langsung para klien yang tengah menjalani rehabilitasi baik psikotik atau ketergantungan maupun kejiwaan.

"Sehat, boleh salaman," sapa Khofifah kepada para klien kejiwaan yang berada di dalam ruangan mereka.

Panti rehabilitasi Napza, yang dikelola Yayasan Penuai itu, merupakan salah satu dari 41 Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL).

Juga, diterapkan pola "therapetic community", yaitu pendekatan layanan yang bisa menolong dirinya dalam komunitas, terutama perubahan perilaku (abstienence).

Yayasan tersebut menangani dua jenis klien yaitu yang ketegantungan narkotika dan kejiwaan. Saat ini sebanyak 185 klien ditangani Yayasan Penuai; 120 orang di antaranya psikotik.

Mensos menyatakan berterima kasih karena banyak para pihak yang turut membantu pemerintah dalam penanganan masalah narkoba.

"Kalau pemerintah sendiri tidak akan sanggup menangani masalah ini," kata Mensos.

Di Indonesia pengguna Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan Zat Adiktif (Napza) tercatat empat juta orang. Menyasar semua umur, profesi, status sosial, mulai dari rakyat biasa hingga pejabat negara.

Di Jawa Barat terdapat 10 panti yang menjadi tempat rehabilitasi bekas pengguna napza. Namun pada umumnya, panti bila memang harus menjadi pilihan hanya berkapasitas antara 75 sampai 100 orang.