Makassar (ANTARA News) - Sebagian wilayah Kota Makassar tergenang air setinggi lutut orang dewasa sedikitnya pada sepuluh jalan utama akibat hujan yang mengguyur dari pagi hingga malam hari.

"Hujan mengguyur Makassar sejak sore hingga malam mengakibatkan arus lalu lintas melambat pada wilayah-wilayah yang tergenang dan ini selalu saja terjadi pada musim penghujan," kata salah seorang pengendara roda dua, Muh Amin di Makassar, Sabtu.

Adapun wilayah yang tergenang air sekitar 30 - 50 centimeter itu di antaranya Jalan AP Pettarani, Boulevard, Masjid Raya, Maccini Raya, Batua Raya, Perintis Kemerdekaan, Pongtiku, Pelita dan Jalan Sunu, Makassar.

Menurut Amin, akibat banjir yang menutupi badan jalan itu, sejumlah kendaraan bermotor tidak bisa melanjutkan perjalanannya dan menepi dikarenakan mogok setelah air memasuki mesin.

Dia mengatakan, sepeda motornya juga sempat mogok, untunglah setelah memanaskan mesin di trotoar yang belum tergenang air, akhirnya dapat meneruskan kembali perjalanan.

Sementara itu, pengendara lainnya di Jalan Masjid Raya, Makassar Hidayat mengatakan, selain derasnya hujan yang menyebabkan sejumlah jalan utama di Makassar tergenang air, juga karena saluran pembuangan air atau limbah yang kurang baik.

Hidayat mengaku heran karena berbagai proyek pelebaran di jalan provinsi yakni Jalan AP Pettarani dan Urip Sumohardjo sudah dilakukan dan itu tidak didukung dengan sistem pembuangan air yang optimal.

"Kalaupun ada got yang dibangun di sisi kiri kanan badan jalan, dibuat seadanya dan hanya sekedar memenuhi persyaratan pembangunan proyek," katanya.

Berkaitan dengan hal tersebut, salah seorang warga yang berdomisili di sekitar Jalan Urip Sumohadjo, Makassar Yunus mengharapkan agar pihak yang berkompeten segera membenahi sistem saluran pembuangan.

"Jangan hanya mengejar proyek, kemudian melupakan pengadaan sejumlah sarana pendukungnya, misalnya got dan resapan air," katanya

Sementara itu, Dinas Pekerjaan Umum Makassar yang memantau sejumlah daerah-daerah yang tergenang maupun banjir mengaku tidak berdaya setiap kali musim penghujan melanda kota Makassar.

Kadis PU Makassar Muh Anshar mengatakan, telah berupaya agar air hujan tidak tergenang, tetapi air hujan tersebut tetap saja menggenangi jalan di Makassar, khususnya jalan protokol.

"Kita sudah berusaha dan akan terus berupaya lagi. Saya rasa apapun alat penanggulangan bencana buatan manusia bila ditandingkan dengan buatan alam itu tak bisa dipungkiri," katanya.

Upaya yang dilakukan Dinas PU dalam menangani genangan ataupun luapan air di Makassar, seperti membentuk tim satgas bencana yang terdiri dari 200 orang rekrutan Dinas Pu, 100 tim Siaga Dinas PU gabungan antara PNS dan Honorer.