Jakarta (ANTARA News) - Seniman lintas negara dari Indonesia, Jepang dan Eropa akan berkolaborasi dalam mementaskan Opera Tari Gandari yang dicuplik dari kisah epik Mahabharata pada 12-13 Desember 2014 di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.

"Opera tari ini didasarkan pada puisi berjudul Gandari karya penulis kenamaan Indonesia, Goenawan Mohamad. Ini adalah kisah dari ibu para Kurawa yang selama ini jarang diangkat dan tak begitu diperhatikan oleh banyak orang," kata komposer Opera Tari Gandari, Tony Prabowo di kawasan Kuningan, Jakarta, Kamis.

Justru, kata Tony, seorang Goenawan Mohamad memiliki pandangan lain dalam menyoroti Gandari.

Penulis Indonesia itu melihat Gandari sebagai seorang ibu yang setiap hari mendengar anak-anaknya, para Kurawa, yang kalah perang melawan Pandawa. Kemudian perempuan itu memilih menutup matanya kepada dunia.

Dunia yang bisa dilihat dengan mata dianggap Gandari penuh kepalsuan sehingga dia lebih memilih mendengar daripada melihat. Mendengar baginya lebih nyata tanpa ada kegemerlapan dunia yang terlihat lewat mata di mana sejatinya sebuah tipuan dan kebohongan.

Pada pementasan itu sendiri, Tony memberikan khasanah musik baru secara khusus yaitu musik kontemporer awal abad 20 yang kini menjadi sebuah aliran.

Dia mengakui telah menyiapkan komposisi musik sedemikian rupa perpaduan dari disiplin musik kontemporer Barat dikombinasikan dengan unsur kekinian dan elemen musik tradisional Indonesia. Ciri yang paling kentara adalah adanya bebunyian gong di dalam musik.

"Ini adalah pementasan opera tari pertama yang diiringi orkestra dengan aliran musik baru," kata dia.

Sebagai pementasan dari seniman lintas negara, akan hadir juga sentuhan koreografer Jepang, Akiko Kitamura yang menyiapkan tarian untuk dibawakan oleh penari Indonesia dan Jepang.

Sementara itu, terdapat juga solois dari Belanda, Katrien Baerts yang akan memberikan sentuhan vokal yang khas saat menyanyikan puisi Gandari.

Terdapat juga musik orkestra dari grup Asko|Schonberg-Slagwerk Den Haag dari Belanda dengan konduktornya Bas Wiegers.

Secara singkat, pementasan opera tari tersebut merupakan gabungan dari seni sastra, musik kontemporer, tari dan tata rupa dalam sebuah suguhan yang ciamik.

Opera Tari Gandari akan pentas di TIM pukul 20.00 WIB pada 12-13 Desember 2014.

Pagelaran tersebut diselenggarakan oleh Yayasan Taut Seni yang didukung oleh Djarum Apresiasi Budaya.