Nusa Dua (ANTARA News) - Rekaman rapat yang membahas skenario pemenangan calon ketua umum petahana Aburizal Bakrie (ARB) akan dilaporkan oleh kubu presidium ke Menteri Hukum dan HAM. Namun pihak ARB menyatakan sebenarnya tak ada yang salah soal skenario itu.

"Setiap peperangan pasti ada taktik dan strategi. Incumbent pasti punya kelebihan. Itu fakta. Strategi itu sah-sah saja," kata Wakil Sekjen Golkar Lalu Mara Satriawangsa di sela gelaran Munas IX Golkar di Hotel Westin, Nusa Dua, Bali, Selasa.

Lalu Mara percaya kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna H Laoly yang bakal dilapori kubu Presidium Penyelamat Partai soal 'rekaman Nurdin Halid' itu. Langkah Presidium itu tak akan men‎ggerogoti kesolidan Golkar.

Dalam 'rekaman Nurdin Halid' itu, terdapat skenario ribut-ribut 'floor leader' yang memicu dinamika dalam forum pemilihan Ketua Umum Golkar. Lalu Mara memandang strategi dinamika 'floor leader' ini sah saja selama sesuai aturan, dan Ical sangat ahli memainkan strategi macam ini.

"‎Permainan menguasai floor tentu sesuai aturan. Bagaimana menguasai floor, itu ARB tentu sangat mahir," katanya.

‎Lalu Mara menampik pandangan kubu tertentu yang menganggap para pemegang hak suara dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar di Munas sudah diamankan lewat politik transaksional pemenangan ARB. Menurutnya, para DPD bisa mendukung ARB lantaran mereka merasa terakomodasi.

"Pak ARB ke DPD itu hubungannya seperti 'ku tahu yang kau mau'," ujar Lalu Mara.

Kemauan DPD yang dimaksud itu a‎dalah mempertahankan Golkar tetap berada di Koalisi Merah Putih (KMP). Di sisi berseberangan, sedang kubu tertentu khawatir jika Golkar tetap berada di KMP maka pemerintahan bisa terguncang. Namun Lalu Mara lagi-lagi mementahkan anggapan ini dengan santai.

"Imajinasi mereka berlebihan, yaitu seolah-olah jika Golkar tetap berada di KMP maka pemerintahan akan jatuh," kata Lalu Mara.