Jakarta (ANTARA News) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman telah menunjuk langsung badan usaha milik negara PT Sang Hyang Seri, PT Pertani dan PT Pupuk Indonesia Holding Company sebagai penyedia benih dan pupuk untuk bantuan pertanian guna menghemat waktu karena musim tanam sudah berlangsung.

"Untuk benih dan pupuk sudah ditunjuk langsung ke badan usaha milik negara. Saya tunjuk langsung kepada BUMN karena sudah enggak ada waktu," kata Amran sesuai memimpin rapat swasembada pangan di Kementerian Pertanian Jakarta, Senin.

Amran mengatakan musim tanam sudah tiba sehingga sudah tidak memungkinkan bagi pemerintah untuk melakukan tender dalam menetapkan penyedia pupuk dan benih.

"Kondisinya tidak bisa kita tawar, karena ada tanaman semusim yang tidak bisa ditunda. Selain itu, hama juga kan tidak mungkin menunggu sampai tender selesai. Makanya momentum ini saya gunakan dengan baik," katanya.

PT Sang Hyang Seri, PT Pertani dan PT Pupuk Indonesia Holding Company diminta menyalurkan benih dan pupuk kepada para petani di 12 provinsi termasuk Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Lampung, Yogyakarta, Sumatera Selatan, Sumatera Utara, dan Aceh.

Penyediaan benih dan pupuk berkualitas ditargetkan bisa meningkatkan produksi pertanian antara lima persen sampai 10 persen tahun depan.

"Pupuk subsidi sudah ada di lapangan. Tinggal disalurkan. Doakan semoga berjalan lancar," katanya.

Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan benih dan pupuk serta alat mesin pertanian untuk mengoptimalkan pemanfaatan 500.000 hektare lahan pertanian di 12 provinsi dengan anggaran Rp1,3 triliun selama musim tanam pertama (periode Oktober-Maret).

Optimalisasi potensi lahan pertanian, dan perbaikan saluran irigasi ditargetkan bisa mendorong peningkatan produksi beras menjadi 73,4 juta ton gabah kering giling pada 2015 atau naik dari produksi 70,61 juta ton gabah kering giling pada 2014.

Sementara produksi jagung pada 2015 ditargetkan mencapai 20,9 juta ton pipilan kering, atau naik 1,77 juta ton pipilan kering dari 19,13 juta ton pipilan kering pada produksi tahun 2014.

Dan produksi kedelai ditargetkan naik menjadi 1,78 juta ton biji kering atau naik 860.000 ton dari 921.340 ton biji kering pada produksi 2014. (T. A062)