LDII bangun ukhuwah Islamiyah cegah perpecahan
29 November 2014 19:19 WIB
ilustrasi Ketua Umum Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Abdullah Syam (kanan) berbincang dengan Wakil Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian Majelis Ulama Indonesia (MUI) Syafii Mufid (kiri) saat menghadiri silaturahmi syawal di Jakarta, Sabtu (24/8). (ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo)
Semarang (ANTARA News) - Lembaga Dakwah Islam Indonesia terus berupaya membangun ukhuwah Islamiyah dalam kehidupan sehari-hari untuk mencegah perpecahan di berbagai kalangan masyarakat.
"Kadang-kadang umat Islam pecah karena hal-hal kecil mempersoalkan tata cara ibadah sehingga ukhuwah Islamiyah harus dibangun dalam kehidupan dengan umat beragama lain," kata Ketua Umum LDII Abdullah Syam di Semarang, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Abdullah di sela acara Musyawarah Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah 2014 dengan tema "Melalui Muswil Kita Tingkatkan Peran Serta LDII Dalam Mencetak Insan Religius Profesional" yang berlangsung di Patra Jasa Convention Hotel pada 29-30 November 2014.
Ia menjelaskan LDII menolak semua pandangan dari gerakan apapun yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, serta yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Dulu founding fathers kita meletakkan persatuan kesatuan dalam kemajemukan dan itu menjadi suatu kekuatan untuk mencegah perpecahan," ujarnya didampingi Ketua LDII Jawa Tengah Singgih Tri Sulistyono.
Menurut dia, keragaman agama, bahasa, dan kultural di masyarakat saat ini, jika dikelola dengna baik dapat menjadi kekuatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Pada kesempatan tersebut, Abdullah mengatakan seluruh anggota LDII harus mampu memberikan produk dalam bentuk karya, harus bisa menjalin komunikasi dengan semua pihak, dan memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk masyarakat.
"Selain itu, anggota LDII harus berakhlak, religius, profesional, dan memiliki pengetahuan tinggi, serta keterampilan," katanya.
Saat ini, kata dia, karakter bangsa Indonesia sudah terdegradasi sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah untuk memperbaikinya secara bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat.
Musyawarah Wilayah LDII Jateng 2014 untuk memilih kepengurusan periode 2014-2019 dan merumuskan program selama lima tahun ke depan, diikuti 270 orang yang terdiri atas pengurus pleno DPW, anggota dewan penasihat, serta para ketua dan sekretaris LDII berasal dari 35 kabupaten/kota di Jateng.
"Kadang-kadang umat Islam pecah karena hal-hal kecil mempersoalkan tata cara ibadah sehingga ukhuwah Islamiyah harus dibangun dalam kehidupan dengan umat beragama lain," kata Ketua Umum LDII Abdullah Syam di Semarang, Sabtu.
Hal tersebut disampaikan Abdullah di sela acara Musyawarah Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) Provinsi Jawa Tengah 2014 dengan tema "Melalui Muswil Kita Tingkatkan Peran Serta LDII Dalam Mencetak Insan Religius Profesional" yang berlangsung di Patra Jasa Convention Hotel pada 29-30 November 2014.
Ia menjelaskan LDII menolak semua pandangan dari gerakan apapun yang mengancam persatuan dan kesatuan bangsa, serta yang tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
"Dulu founding fathers kita meletakkan persatuan kesatuan dalam kemajemukan dan itu menjadi suatu kekuatan untuk mencegah perpecahan," ujarnya didampingi Ketua LDII Jawa Tengah Singgih Tri Sulistyono.
Menurut dia, keragaman agama, bahasa, dan kultural di masyarakat saat ini, jika dikelola dengna baik dapat menjadi kekuatan untuk menjaga persatuan dan kesatuan.
Pada kesempatan tersebut, Abdullah mengatakan seluruh anggota LDII harus mampu memberikan produk dalam bentuk karya, harus bisa menjalin komunikasi dengan semua pihak, dan memberikan kontribusi yang bermanfaat untuk masyarakat.
"Selain itu, anggota LDII harus berakhlak, religius, profesional, dan memiliki pengetahuan tinggi, serta keterampilan," katanya.
Saat ini, kata dia, karakter bangsa Indonesia sudah terdegradasi sehingga perlu perhatian khusus dari pemerintah untuk memperbaikinya secara bersama-sama dengan seluruh elemen masyarakat.
Musyawarah Wilayah LDII Jateng 2014 untuk memilih kepengurusan periode 2014-2019 dan merumuskan program selama lima tahun ke depan, diikuti 270 orang yang terdiri atas pengurus pleno DPW, anggota dewan penasihat, serta para ketua dan sekretaris LDII berasal dari 35 kabupaten/kota di Jateng.
Pewarta: Wisnu Adhi N.
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: