Jutaan anakan pohon aneka jenis ditanam di Maluku
29 November 2014 06:06 WIB
Ilustrasi. Hari Menanam Pohon Indonesia. Sejumlah pelajar menanam bibit pohon mangrove di pantai Glayem, Juntinyuat, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (27/11). Dalam rangka mencanangkan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI), PT Pertamina Gas melaksanakan penanaman pohon mangrove sebagai salah satu program CSR Lingkungan PT Pertamina Gas. (ANTARA FOTO/Dedhez Anggara)
Ambon (ANTARA News) - Jutaan anakan pohon dari berbagai jenis berhasil ditanam di sejumlah wilayah kabupaten dan kota di Provinsi Maluku selama kurun waktu sejak 2013 sampai tahun 2014.
"Menanam dimulai awal Februari 2013 sampai akhir Januari 2014, jumlahnya sudah sebanyak 8.617.431 anakan pohon dan awal Februari sampai akhir Oktober 2014 menanam sebanyak 7.161.304 anakan pohon," ungkap Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku, Azam Bandjar, pada Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN), di Ambon, Jumat.
Ia mengungkapkan, Dinas Kehutanan Maluku berhasil menanam sebanyak 18.751 anakan pohon. Balai Pengelolaan DAS Waehapu Batu Merah menanam 50.000 anakan pohon, BPTH Maluku dan Papua 4.500 anakan pohon, Taman Nasional Manusela 79.200 anakan pohon.
Kabupaten Maluku Tengah menanam sebanyak 1.701.450 anakan pohon, Kabupaten Buru menanam 1.501.200 anakan pohon, Kabupaten Maluku Tenggara menanam 580.000 anakan pohon, Kabupaten Maluku Tenggara Barat menanam 758.049 anakan pohon.
Kota Tual menanam sebanyak 325.000 anakan pohon, Kota Ambon menanam 250.000 anakan pohon, Kabupaten Seram Bagian Timur menanam 644.400 anakan pohon, Kabupaten Kepulauan Aru menanam 208.000 anakan pohon dan Kabupaten Seram Bagian Barat menanam 600.000 anakan pohon.
Menurut Azam Bandjar, masyarakat perlu diberikan edukasi bahwa sangat penting menanam dan memelihara pohon.
"Kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan untuk merehabilitasi hutan dan lahan," katanya.
Menurut dia, peringatan HMPI dan BMN bertujuan untuk menambah tutupan lahan dan hutan gundul, mencegah longsor dan banjir pada musim hujan, menyerap karbon dioksida akibat mitigasi perubahan iklim serta penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan dan energi terbarukan.
Sesuai tema peringatan HMPI dan BMN tahun 2014 adalah "Hutan Lestari Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan, Air dan Energi Terbarukan".
Pemilihan tema ini dimaksudkan untuk mendorong masyarakat ikut membangun ekosistem hutan guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik, sekaligus menyediakan bahan baku bagi industri kehutanan dan menyerap karbon dioksiada di udara dalam rangka ikut berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim," kata Azam.
Peringatan HMPI dan BMN tingkat Provinsi Maluku dipusatkan di SMA Negeri 4 Ambon, dengan mempertimbangkan bahwa lokasi sekolah tersebut yang luasnya 2,5 hektare masih terbuka sehingga perlu dihijauakan.
"Sekolah tempat anak-anak belajar diharapkan dapat memotivasi mereka untuk memulai kegiatan menanam pohon sehingga program kecil menanam dan dewasa menanam dapat tercapai. SMA Negeri 4 Ambon juga merupakan salah satu sekolah yang akan diusulkan untuk mengikuti lomba sekolah konservasi nasional oleh pemerintah Kota Ambon," ujar Azam.
"Menanam dimulai awal Februari 2013 sampai akhir Januari 2014, jumlahnya sudah sebanyak 8.617.431 anakan pohon dan awal Februari sampai akhir Oktober 2014 menanam sebanyak 7.161.304 anakan pohon," ungkap Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Maluku, Azam Bandjar, pada Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Nasional (BMN), di Ambon, Jumat.
Ia mengungkapkan, Dinas Kehutanan Maluku berhasil menanam sebanyak 18.751 anakan pohon. Balai Pengelolaan DAS Waehapu Batu Merah menanam 50.000 anakan pohon, BPTH Maluku dan Papua 4.500 anakan pohon, Taman Nasional Manusela 79.200 anakan pohon.
Kabupaten Maluku Tengah menanam sebanyak 1.701.450 anakan pohon, Kabupaten Buru menanam 1.501.200 anakan pohon, Kabupaten Maluku Tenggara menanam 580.000 anakan pohon, Kabupaten Maluku Tenggara Barat menanam 758.049 anakan pohon.
Kota Tual menanam sebanyak 325.000 anakan pohon, Kota Ambon menanam 250.000 anakan pohon, Kabupaten Seram Bagian Timur menanam 644.400 anakan pohon, Kabupaten Kepulauan Aru menanam 208.000 anakan pohon dan Kabupaten Seram Bagian Barat menanam 600.000 anakan pohon.
Menurut Azam Bandjar, masyarakat perlu diberikan edukasi bahwa sangat penting menanam dan memelihara pohon.
"Kami mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menanam dan memelihara pohon secara berkelanjutan untuk merehabilitasi hutan dan lahan," katanya.
Menurut dia, peringatan HMPI dan BMN bertujuan untuk menambah tutupan lahan dan hutan gundul, mencegah longsor dan banjir pada musim hujan, menyerap karbon dioksida akibat mitigasi perubahan iklim serta penyediaan bahan baku industri pengolahan kayu, pangan dan energi terbarukan.
Sesuai tema peringatan HMPI dan BMN tahun 2014 adalah "Hutan Lestari Untuk Mendukung Kedaulatan Pangan, Air dan Energi Terbarukan".
Pemilihan tema ini dimaksudkan untuk mendorong masyarakat ikut membangun ekosistem hutan guna meningkatkan kualitas lingkungan hidup yang lebih baik, sekaligus menyediakan bahan baku bagi industri kehutanan dan menyerap karbon dioksiada di udara dalam rangka ikut berkontribusi dalam mitigasi perubahan iklim," kata Azam.
Peringatan HMPI dan BMN tingkat Provinsi Maluku dipusatkan di SMA Negeri 4 Ambon, dengan mempertimbangkan bahwa lokasi sekolah tersebut yang luasnya 2,5 hektare masih terbuka sehingga perlu dihijauakan.
"Sekolah tempat anak-anak belajar diharapkan dapat memotivasi mereka untuk memulai kegiatan menanam pohon sehingga program kecil menanam dan dewasa menanam dapat tercapai. SMA Negeri 4 Ambon juga merupakan salah satu sekolah yang akan diusulkan untuk mengikuti lomba sekolah konservasi nasional oleh pemerintah Kota Ambon," ujar Azam.
Pewarta: Penina Mayaut
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: