Yogyakarta (ANTARA News) - Perguruan tinggi perlu mengelola media sosial yang merepresentasikan namanya secara rapi dan saling terintegrasi, kata dosen Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta Iwan Awaluddin Yusuf.

"Perguruan tinggi sebagai lembaga pendidikan dapat melihat dan memanfaatkan media sosial secara positif untuk membantu meningkatkan citranya," katanya pada sosialisasi Panduan Penggunaan Media Sosial UII di Yogyakarta, Jumat.

Menurut dia, pada era teknologi informasi seperti sekarang media sosial dinilai sebagai salah satu kekuatan penting yang dapat mengangkat citra lembaga selain media-media konvensional pada umumnya.

"Kekuatan itu dapat dilihat dari kemampuan media sosial dalam menyebarkan pesan yang dapat dijangkau secara luas oleh berbagai kalangan dan dalam waktu yang cepat karena pengguna media sosial dapat mengakses pesan dari berbagai tempat dan waktu," katanya.

Ia mengatakan semua administrator media sosial dan sivitas akademika UII pada dasarnya memiliki fungsi sebagai "public relations" universitas.

Dalam konsep strategi pemasaran juga dikenal adanya istilah "Integrated Marketing Communication" di mana media sosial memainkan peranan penting sebagai bagian dari "cyber marketing".

"Akun media sosial dapat berperan menyebarkan citra positif universitas melalui interaksi secara langsung dengan para penggunanya," katanya.

Rektor UII Harsoyo mengatakan media sosial harus dimanfaatkan untuk menyebarkan informasi yang benar, akurat, dan membawa kemanfaatan.

"Sesuai dengan prinsip Islam, jika kita menyebarkan informasi yang isinya kebaikan maka dengan sendirinya akan membawa manfaat dan pahala bagi para penggunanya yang terus berkembang," katanya.

Direktur Humas UII Hangga Fathana mengatakan kegiatan itu merupakan respons atas fenomena berkembangnya media sosial yang berlangsung sangat cepat.

"Sebagai upaya rintisan, kami perlu menjalin komunikasi yang berkelanjutan dengan segenap administrator media sosial di UII dan memberikan panduan penggunaannya," katanya.