Kudus (ANTARA News) - Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia melalui Unit Pelaksana Teknis Balai Pengembangan Proses dan Teknologi Kimia bekerja sama dengan salah satu produsen jenang Kudus, Jawa Tengah, berencana mengembangkan jenang herbal untuk menyasar pangsa pasar yang lebih luas.
Menurut Kepala UPT BPPTK LIPI Yogyakarta Hardi Julendra di Kudus, Jumat, dalam mengembangkan jenang herbal tersebut LIPI menggandeng produsen jenang Kudus, Mubarokfood.
Kerja sama tersebut, kata dia, disambut positif karena produsen makanan tersebut cukup terkenal sampai luar negeri.
Pengembangan jenang herbal, kata dia, karena ada permintaan jenang herbal yang memiliki nilai lebih dalam pengobatan sehingga perlu direspons.
Upaya pengembangan jenang herbal, kata dia, masih taraf wacana, sedangkan yang dikerjakan saat ini membuat jenang dengan rendah gula.
Untuk mengembangkan jenang rendah gula, kata dia, terdapat beberapa langkah yang perlu dilakukan.
Di antaranya, lanjut dia, dalam hal proses pembuatan makanannya perlu dilakukan perbaikan agar hasilnya lebih bagus dan produknya juga lebih matang.
"Kami juga akan melakukan pengembangan usaha dengan pangsa pasar yang lebih luas," ujarnya.
Hal itu, lanjut dia, sudah dilakukan penelitian dan saat ini masih berlangsung.
Untuk menghasilkan produk yang sesuai keinginan, kata dia, memang membutuhkan waktu yang cukup lama.
Nantinya, kata dia, LIPI juga akan melakukan kerja sama mengembangkan produk makanan basah, seperti pecel pakis Colo.
"Pecel Colo tersebut dimungkinkan dikemas dalam bentuk kaleng sehingga pangsa pasarnya diharapkan bisa lebih luas," ujarnya.
Konsultan Mubarokfood Muhfidz mengungkapkan kerja sama dengan LIPI memang bertujuan untuk menciptakan produk yang bisa dijual di luar negeri.
Apalagi, lanjut dia, konsumen luar negeri memang menginginkan produk jenang yang rasanya tidak terlalu manis.
LIPI gandeng produsen jenang kembangkan jenang herbal
28 November 2014 18:57 WIB
ILUSTRASI - LIPI (ANTARANews/Ist)
Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: