Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan mengembangkan olahraga golf menjadi wisata unggulan mulai tahun 2015 dengan pengembangan produk dan pelayanan dari hulu hingga hilir.

"Melihat potensi, pengembangan tahun depan itu wisata golf. Kami bahkan sudah melakukan promosi atau mengembangkan produk sekaligus promosi dari hulu sampai hilir," kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan DKI, Arie Budhiman, di Jakarta, jumat.

Menurutnya, potensi dari hulu adalah kualitas dan pelayanan lapangan golf di yang Jakarta dikenal sangat bagus, baik desain untuk tingkat kesulitan maupun pelayanan.

Ia mengatakan DKI membantu pengembangan lapangan dan layanan oleh pengelola wisata khusus golf untuk meningkatkan mutu dan kualitas agar dapat bersaing dengan kota-kota lain di ASEAN.

Selain lapangan golf berkualitas baik, tuturnya, DKI juga mempunyai turnamen golf internasional reguler untuk mengundang pegolf dari luar dan dalam mengunjungi wisata golf di DKI.

Secara konsisten, ujarnya, DKI menggelar Enjoy Jakarta Indonesia Open yang selalu diikuti atlet dan wisatawan.

Selain itu, tahun depan DKI akan menjadi tuan rumah penyelanggaraan "Internasional Golf Convention" atau pertemuan konferensi untuk golf di Asia Pasifik.

"Adanya konferensi ini tentu saja akan lebih meningkatkan jaringan seluruh operator golf di seluruh dunia khususnya di Asia pasific. Mereka juga langsung mengenal lapangan golf di Jakarta dan melalui jaringan tersebut akan menjadi ajang promosi," katanya.

Ia mengatakan DKI juga konsisten mengikuti International Golf Tourism Expo (IGTF) untuk mempromosikan wisata ini.

DKI, ujarnya, juga telah menjadi anggota asosiasi golf internasional, baik pemerintah maupun pengelola lapangan golf sehingga meningkatkan eksistensi golf di kancah internasional. (Simak: Jakarta tarik minat wisatawan Taiwan lewat golf)

Yang tidak kalah penting, DKI menerapkan harga yang bersaing untuk wisata golf sehingga wisawatawan akan mendapatkan pelayanan sangat baik sesuai dengan uang yang dikeluarkannya.

"Yang penting value for money, relatif buat mereka mendapatkan layanan yang sangat baik dengan uang yang dikeluarkan. Bukan berarti murah, tapi harganya bersaing, sesuai," tuturnya.

Dengan semua potensi dan pengembangan tersebut, Pemprov DKI berharap dapat menarik wisatawan bisnis yang mencapai 61 persen dari jumlah wisatawan yang berkunjung di DKI pada 2015. (Baca juga: Jakarta gencarkan city branding Kota Budaya)