Nairobi (ANTARA News) - Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nations Development Programme/UNDP) akan membantu negara-negara Afrika menjalankan proyek pengurangan emisi gas dari deforestasi dan degradasi hutan.

Wakil Direktur UNDP di Kenya Fernando Edjang pada Kamis (27/11) mengatakan negara Afrika akan memperoleh manfaat dari dukungan teknis dan keuangan guna meningkatkan proyek pengurangan emisi dari deforestasi dan degradasi hutan (Reducing Emissions from Deforestation and Forest Degradation/REDD) dan meningkatkan proyek rendah-karbon.

"Perubahan iklim telah memperparah penderitaan manusia di Afrika dan masyarakat internasional akan mendukung proyek pemulihan hutan guna mendorong ketahanan masyarakat," kata Edjang kepada wartawan di Nairobi.

Hilangnya area hutan di Afrika akibat urbanisasi, tekanan penduduk dan perubahan praktek pemanfaatan lahan adalah penyebab peningkatan buangan gas, kata Edjang seperti dilansir kantor berita Xinhua.

Banyak lembaga telah menyalurkan dana untuk pemerintah dan masyarakat guna membantu memulihkan ekosistem hutan yang merosot.

Edjang menyatakan proyek REDD telah mempercepat pertumbuhan hijau dan pada saat yang sama menciptakan penghasilan buat perempuan serta pemuda di seluruh Sub-Sahara Afrika.

"Kebanyakan proyek REDD yang mendapat dana dari program REDD PBB memberi hasil. Pemulihan wilayah hutan memiliki banyak manfaat bagi ekonomi nasional dan masyarakat," kata Edjang.

UNDP mendukung pemerintah mengembangkan kerangka kerja kebijakan dan akan memfasilitasi perancangan dan pelaksanaan proyek REDD.

Edjang menambahkan selama ini kekurangan dana dan kebijakan yang tidak rapi telah merusak pelaksanaan proyek pemulihan hutan di Sub-Sahara Afrika. (Uu.C003)