"Masalah amukan gajah ini sudah berulang terjadi dan rumah saya sudah dua kali rusak akibatnya. Harapan kami, menteri lingkungan hidup dan presiden dapat membantu menyelesaikan konflik ini," kata Gustiani kepada pers, Kamis.
Ia menjelaskan, terakhir pada pekan lalu, sekitar 20 gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) juga kembali mengamuk dan merusak rumahnya hingga rata dengan tanah.
Sebelumnya dia juga berharap sang presiden datang ke bekas rumahnya itu dan memberikan bantuan. Dia berharap pemerintah melek dengan kasus amukan gajah yang selalu terjadi di sini.
Namun dipastikan keinginan Gustiani tidak terwujud karena Jokowi telah kembali ke Jakarta. Memang, sesaat sebelum dia bicara kepada pers, sang presiden Indonesia itu masih menginjakkan kakinya di Pulau Sumatera.
Presiden sebelumnya tiba menggunakan pesawat Kepresidenan di Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru pada sekitar pukul 13.11 WIB Rabu (26/11), terlambat sekitar satu jam dari jadwal semula.
Jokowi ketika itu langsung terbang menggunakan helikopter VVIP menuju Kabupaten Kepulauan Meranti untuk meninjau lahan bekas terbakar serta berbincang langsung dengan masyarakat korban polusi asap di sana.
Namun helikopter Jokowi ketika itu terpaksa putar balik akibat cuaca buruk. Jokowi kembali terbang ke Meranti pada Kamis (27/11) dan akhirnya mendarat di desa tujuan. Namun pihak protokoler memastikan Jokowi batal berkunjung ke sejumlah wilayah lainnya.