Impor sapi lukai peternak sapi dalam negeri
27 November 2014 14:20 WIB
Dokumentasi pedagang menggiring sapi yang akan dijual ke Probolinggo, Jawa Timur, dengan menggunakan perahu di Pantai Pegagan, Pademawu, Pamekasan, Senin (23/9). Impor berbagai komoditas pangan masih jadi langkah pemerintah untuk bisa cepat memenuhi keperluan masyarakat. (ANTARA FOTO/Saiful Bahri)
Jakarya (ANTARA News) - Ketua Komisi VI DPR, Hafisz Tohir, menilai, kebijakan impor 262.000 sapi dari Australia melukai hati peternak sapi dalam negeri. Padahal, Presiden Joko Widodo berjanji Indonesia mampu menjadi produsen daging.
"Saya menilai, Presiden Jokowi inkonsisten," kata Tohir di Jakarta, Kamis.
Kata Tohir, jumlah import sapi kali ini melonjak sangat tajam dari target awal 136.000 menjadi 264.000 sapi. "Celakanya lagi sapi itu diimpor dari negara bagian Queensland, Australia, yang kemarin menjadi tuan rumah G20 di mana Jokowi hadir di sana," kata dia.
Kebijakan impor sapi, kata politisi PAN itu, tidak sesuai dengan komitmen Jokowi saat kampanye.
"Baru sekali ketemu di forum dunia kita sudah kalah lobi. Presiden lupa, ada hal yang lebih mendasar yang harus diperjuangkan, menjadikan peternak sapi menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kalau kebijakan seperti ini terus, bagaimana peternakan sapi kita akan bisa eksis," kata dia.
Diceritakan Tohir, saat Jokowi blusukan di Pasar Cipanas-Cianjur, Jokowi berjanji Indonesia harus punya keberanian untuk menghentikan impor daging sapi karena kita memiliki kemampuan uuntuk menciptakan swasembada daging sehingga memperkuat produksi dalam negeri.
"Kita harus berubah dari konsumen sapi menjadi produsen sapi karena selama ini pemerintah tidak ada kemauan. Indonesia akan memiliki peternakan sapi handal di Nusa Tenggara dan swasembada daging pasti akan segera terwujud karena ini bukan sesuatu yang sulit," kata Jokowi. seperti disampaikan Tohir.
"Saya menilai, Presiden Jokowi inkonsisten," kata Tohir di Jakarta, Kamis.
Kata Tohir, jumlah import sapi kali ini melonjak sangat tajam dari target awal 136.000 menjadi 264.000 sapi. "Celakanya lagi sapi itu diimpor dari negara bagian Queensland, Australia, yang kemarin menjadi tuan rumah G20 di mana Jokowi hadir di sana," kata dia.
Kebijakan impor sapi, kata politisi PAN itu, tidak sesuai dengan komitmen Jokowi saat kampanye.
"Baru sekali ketemu di forum dunia kita sudah kalah lobi. Presiden lupa, ada hal yang lebih mendasar yang harus diperjuangkan, menjadikan peternak sapi menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Kalau kebijakan seperti ini terus, bagaimana peternakan sapi kita akan bisa eksis," kata dia.
Diceritakan Tohir, saat Jokowi blusukan di Pasar Cipanas-Cianjur, Jokowi berjanji Indonesia harus punya keberanian untuk menghentikan impor daging sapi karena kita memiliki kemampuan uuntuk menciptakan swasembada daging sehingga memperkuat produksi dalam negeri.
"Kita harus berubah dari konsumen sapi menjadi produsen sapi karena selama ini pemerintah tidak ada kemauan. Indonesia akan memiliki peternakan sapi handal di Nusa Tenggara dan swasembada daging pasti akan segera terwujud karena ini bukan sesuatu yang sulit," kata Jokowi. seperti disampaikan Tohir.
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014
Tags: