Pemantau: serangan udara pemerintah Suriah tewaskan 63 di Raqqa
27 November 2014 04:55 WIB
Ilustrasi. Seorang warga kota Tabqa membawa bendera Negara Islam saat merayakan direbutnya pangkalan udara Tabqa oleh militan Negara Islam di dekat kota Raqqa, Suriah, Minggu (24/8). Militan Negara Islam menyerang pangkalan udara di timur laut Suriah Minggu lalu, merebutnya dari pasukan pemerintah setelah pertempuran berhari-hari atas lokasi strategis itu, kata seorang saksi mata dan kelompok pemantau. (REUTERS/Stringer)
Beirut (ANTARA News) - Setidaknya 63 orang, setengah dari mereka warga sipil, tewas ketika pesawat tempur Suriah menyerang kota timur laut Raqqa Selasa, menurut Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, yang memantau perang di Suriah.
Para pejabat pemerintah Suriah tidak segera tersedia untuk memberikan komentar, lapor Reuters.
Rami Abdulrahman, direktur Observatory yang berbasis di Inggris itu, mengatakan 10 pesawat perang menghantam setidaknya 10 kali di Raqqa, satu kubu kelompok ultra garis keras Negara Islam (ISIS).
"Sebagian besar serangan berada di bagian timur kota," kata Abdulrahman.
"Setidaknya 36 dari mereka yang tewas adalah warga sipil. Adapun sisanya, kami belum yakin jika mereka pejuang."
ISIS, yang telah menyita hamparan luas wilayah di Irak dan Suriah, mendorong pasukan pemerintah Suriah terakhir keluar dari Provinsi Raqqa pada akhir Agustus.
Para pejuangnya merebut pangkalan udara, menangkap dan kemudian mengeksekusi sejumlah tentara Suriah.
Seorang pejuang ISIS di provinsi ini menegaskan bahwa pemerintah melakukan serangan udara, yang menurutnya menewaskan sedikitnya 70 orang.
Angkatan udara Suriah telah meningkatkan serangan di seluruh Suriah sejak koalisi pimpinan AS mulai menyerang posisi ISIS di dalam wilayah Suriah pada September.
Para pengulas mengatakan peningkatan kekerasan bisa terjadi karena tentara Suriah ingin melemahkan kelompok pemberontak sebelum mereka mendapatkan pelatihan dan peralatan yang dijanjikan oleh Amerika Serikat. (AK)
Para pejabat pemerintah Suriah tidak segera tersedia untuk memberikan komentar, lapor Reuters.
Rami Abdulrahman, direktur Observatory yang berbasis di Inggris itu, mengatakan 10 pesawat perang menghantam setidaknya 10 kali di Raqqa, satu kubu kelompok ultra garis keras Negara Islam (ISIS).
"Sebagian besar serangan berada di bagian timur kota," kata Abdulrahman.
"Setidaknya 36 dari mereka yang tewas adalah warga sipil. Adapun sisanya, kami belum yakin jika mereka pejuang."
ISIS, yang telah menyita hamparan luas wilayah di Irak dan Suriah, mendorong pasukan pemerintah Suriah terakhir keluar dari Provinsi Raqqa pada akhir Agustus.
Para pejuangnya merebut pangkalan udara, menangkap dan kemudian mengeksekusi sejumlah tentara Suriah.
Seorang pejuang ISIS di provinsi ini menegaskan bahwa pemerintah melakukan serangan udara, yang menurutnya menewaskan sedikitnya 70 orang.
Angkatan udara Suriah telah meningkatkan serangan di seluruh Suriah sejak koalisi pimpinan AS mulai menyerang posisi ISIS di dalam wilayah Suriah pada September.
Para pengulas mengatakan peningkatan kekerasan bisa terjadi karena tentara Suriah ingin melemahkan kelompok pemberontak sebelum mereka mendapatkan pelatihan dan peralatan yang dijanjikan oleh Amerika Serikat. (AK)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: