Yogyakarta (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Nila Djuwita F Moeloek mengatakan pemenuhan gizi secara seimbang pada 1.000 hari pertama kehidupan anak penting untuk menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas.
"Seribu hari pertama dihitung sejak ibu hamil, sehingga kira-kira hingga anak berusia dua tahun sangat membutuhkan asupan gizi agar kelak menjadi manusia yang berkualitas," katanya di Yogyakarta, Rabu.
Usai membuka Kongres Nasional Persatuan Ahli Gizi Indonesia (Persagi) XV, Menkes mengatakan kondisi itu kemudian memang menempatkan ibu pada posisi sentral.
Selain perlu memberikan air susu ibu (ASI) eksklusif, seorang ibu juga harus pandai-pandai memberikan nutrisi kepada anak-anaknya.
"Diversifikasi pangan menjadi hal penting yang harus dilakukan. Saya agak menyayangkan kebiasaan makan pisang di Maluku saat ini sudah hilang dan justru diganti dengan beras yang bukan merupakan produk pangan utama di daerah itu," katanya.
Padahal, kata dia, pisang sebenarnya juga sumber protein yang sangat bagus. Jadi, sebenarnya tidak harus mengkonsumsi beras untuk memperoleh karbohidrat.
"Sukun, singkong, dan talas bisa menjadi alternatif untuk memenuhi asupan karbohidrat. Untuk vitaminnya, bisa dari sayur-sayuran maupun buah-buahan," katanya.
Menurut dia, untuk mengatasi persoalan malnutrisi bukan hanya tugas Kementerian Kesehatan, tetapi harus dilakukan secara bersama dengan kementerian lain.
"Misalnya, Kementerian Pertanian maupun Kementerian Kelautan dan Perikanan. Selain itu juga para pemangku kepentingan di masyarakat," kata Menkes.
Menkes: gizi 1.000 hari pertama kehidupan penting
26 November 2014 21:02 WIB
Menteri Kesehatan Nila Djuwita F. Moeloek. (ANTARA FOTO/Sahrul Manda Tikupadang )
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: