Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Rubi Adriani, seorang atlet dayung Riau yang dinyatakan hilang, ditemukan tewas, Rabu ini. Sejak kemarin, dia dinyatakan hilang saat kayak yang dia pakai berlatih terempas gelombang Sungai Siak.

"Korban ditemukan sekitar lima kilometer dari lokasi pertama dinyatakan hilang," kata Kepala Sub Seksi Operasi Badan SAR Nasional Pekanbaru, Abdul Malik, Rabu malam.

Ia mengatakan, jasad korban ditemukan mengapung setelah kapal tongkang yang bersandar di Pelabuhan Caltex PT Raja Garuda Mas, Rumbai, Pekanbaru, digeser.

"Kemungkinan jasad korban terjebak di bawah tongkang tersebut sehingga pencarian kemarin tidak ada hasil," katanya.

Malik mengatakan, kapal tongkang itu mulai digeser pada pukul 07.20 WIB, namun akibat Sungai Siak dalam kondisi pasang, jasad Adriani itu akhirnya terseret hingga radius lima kilometer ke arah hilir.

Setelah dilakukan penyisiran menggunakan dua uni kapal, demikian Malik, jasad korban akhirnya ditemukan mengapung pukul 15.30 WIB.

"Saat ditemukan tidak ada kekurangan pada fisik korban, hanya saja sedikit gembung akibat tertelan air sungai. Evakuasi kemudian dilakukan berkoordinasi dengan kepolisian," katanya.

Kejadian Adriani itu tenggelam berawal pada 09.25 WIB Selasa (25/11); saat itu para atlet yang akan disiapkan untuk kejuaraan nasional itu sedang berlatih di lokasi kejadian.

Saat itu ada empat kayak yang sedang latihan, namun tiba-tiba kapal feri melintas di lokasi latihan dengan cepat sehingga menimbulkan ombak yang mengakibatkan salah satu kayak terbalik.

Ketika itu dikabarkan ada dua orang yang sempat tenggelam, namun satu atas nama Winda (20), atlet asal Kuantan Singingi berhasil diselamatkan.

Sementara seorang atlet lagi atas nama Rubi Adriani, warga asal Tanjung Pinang, dinyatakan hilang lebih 24 jam sebelum akhirnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.

Menurut penelusuran, Adriani merupakan atlet dayung yang direkrut dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, untuk mengikuti Kejurnas di Makassar mewakili Riau.