Presiden Jokowi segera tindak lanjuti harapan pembangunan Bengkulu
26 November 2014 13:05 WIB
Presiden Joko Widodo berdialog dengan warga nelayan di Kampung Malabro, Kota Bengkulu, Rabu (26/11). Pada kunjungan ke Bengkulu Presiden juga mendatangi kantor pos setempat guna melihat proses pembagian PSKS. (ANTARA FOTO/Boyke LW/Rei )
Bengkulu (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan, akan menindaklanjuti harapan pembangunan Provinsi Bengkulu seperti yang disampaikan oleh Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah, yang memerlukan sejumlah infrstruktur.
"Kalau kita turun ke bawah, seperti ini, kelihatan terang-bederang. Jelas yang akan dilakukan. Kenapa kita datang, datang dan datang? Ya karena itu," kata Presiden Jokowi mengenai kegiatannya langsung ke sejumlah tempat ke Provinsi Bengkulu, Rabu.
Kepala Pemerintahan RI mengungkapkan, Gubernur Bengkulu sudah menyampaikan sejumlah kebutuhan provinsinya guna mewujudkan daerah tersebut menjadi berdaya saing melalui pembangunan infrastruktur jalan dan revitalisasi sektor maritim.
"Kita akan lihat langsung di lapangan, seperti apa? Mungkin ada beberapa hal yang harus dipercepat, seperti pembangunan jalan dari Bengkulu ke Lubuk Linggau," kata Presiden.
Lubuk Linggau merupakan wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang berbatasan dengan Bengkulu, yang memerlukan perbaikan infrastruktur, terutama jalan raya.
Presiden mengatakan, usai merampungkan kunjungan selama tiga hari ke sejumlah daerah di wilayah Sumatera, maka dirinya akan langsung menindaklanjuti pembangunan infrastruktur di Bengkulu.
"Nanti akan kita kejar setelah pulang dari sini, masalah di daerah dan provinsi kelihatan setelah kita turun ke bawah," demikian Presiden Joko Widodo.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menyatakan, daerahnya memerlukan revitalisasi infrastruktur, terutama di pelabuhan, irigasi dan rel kereta api.
"Selain itu, kita juga butuh penambahan kapasitas listrik, karena untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat saja, sudah tidak cukup, apalagi untuk industri," ujarnya.
Dengan kedatangan Presiden RI ke Bengkulu, maka ia mengharapkan, daerahnya memerlukan bantuan pemerintah pusat dapat segera direalisasikan.
"Jika jalan penghubung ke provinsi tetangga sudah terealisasi, maka Bengkulu terhadap daerah luar tidak lagi terisolasi. Orang enggan ke Bengkulu karena jalur transportasi kurang memadai, dan itu berdampak pada perekonomian daerah," ujarnya menambahkan.
"Kalau kita turun ke bawah, seperti ini, kelihatan terang-bederang. Jelas yang akan dilakukan. Kenapa kita datang, datang dan datang? Ya karena itu," kata Presiden Jokowi mengenai kegiatannya langsung ke sejumlah tempat ke Provinsi Bengkulu, Rabu.
Kepala Pemerintahan RI mengungkapkan, Gubernur Bengkulu sudah menyampaikan sejumlah kebutuhan provinsinya guna mewujudkan daerah tersebut menjadi berdaya saing melalui pembangunan infrastruktur jalan dan revitalisasi sektor maritim.
"Kita akan lihat langsung di lapangan, seperti apa? Mungkin ada beberapa hal yang harus dipercepat, seperti pembangunan jalan dari Bengkulu ke Lubuk Linggau," kata Presiden.
Lubuk Linggau merupakan wilayah Provinsi Sumatera Selatan yang berbatasan dengan Bengkulu, yang memerlukan perbaikan infrastruktur, terutama jalan raya.
Presiden mengatakan, usai merampungkan kunjungan selama tiga hari ke sejumlah daerah di wilayah Sumatera, maka dirinya akan langsung menindaklanjuti pembangunan infrastruktur di Bengkulu.
"Nanti akan kita kejar setelah pulang dari sini, masalah di daerah dan provinsi kelihatan setelah kita turun ke bawah," demikian Presiden Joko Widodo.
Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah menyatakan, daerahnya memerlukan revitalisasi infrastruktur, terutama di pelabuhan, irigasi dan rel kereta api.
"Selain itu, kita juga butuh penambahan kapasitas listrik, karena untuk memenuhi kebutuhan listrik masyarakat saja, sudah tidak cukup, apalagi untuk industri," ujarnya.
Dengan kedatangan Presiden RI ke Bengkulu, maka ia mengharapkan, daerahnya memerlukan bantuan pemerintah pusat dapat segera direalisasikan.
"Jika jalan penghubung ke provinsi tetangga sudah terealisasi, maka Bengkulu terhadap daerah luar tidak lagi terisolasi. Orang enggan ke Bengkulu karena jalur transportasi kurang memadai, dan itu berdampak pada perekonomian daerah," ujarnya menambahkan.
Pewarta: Boyke LW
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: