Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan aplikasi belajar baca tulis dan permainan aksara Jawa "hanacaraka" berbasis "mobile", Selasa.

"Aplikasi yang diluncurkan tersebut diharapkan akan menjadi media arus balik untuk mempertahankan dan melestarikan aksara dan bahasa Jawa agar tidak mengalami kepunahan," kata Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X.

Kekahawatiran itu, kata dia, cukup beralasan karena sekitar 2.500 bahasa di dunia termasuk bahasa Jawa kini terancam punah.

"Ketahanan bahasa Jawa selain ditentukan oleh jumlah penuturnya, juga oleh adanya tradisi tulis pemakainya demi pengajaran dan perannya sebagai sarana pendukung kebudayaan Jawa," katanya.

Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) DIY Kadarmanta Baskara Aji mengatakan aplikasi belajar baca tulis dan permainan aksara jawa berbasis "mobile" itu diharapkan dapat menjadi rujukan bagi para siswa, guru, dan masyarakat.

"Mereka dapat mempelajari aksara jawa dengan format yang lebih menarik dan interaktif sehingga usaha untuk melestarikan salah satu budaya bangsa yang adiluhung dapat tercapai dengan maksimal," katanya.

Kepala Balai Teknologi Komunikasi Pendidikan yang merupakan Unit Pelaksana Teknis (UPTD) Disdikpora DIY Singgih Rahardjo mengatakan setelah peluncuran aplikasi "mobile" itu masyarakat dapat mengunduhnya di "play store" dari seluruh dunia dan dapat diakses pada "smartphone" berbasis Android dan iOS.

"Peluncuran aplikasi mobile yang dihadiri ratusan siswa dan guru serta pimpinan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) itu bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-69 PGRI," katanya.
(*)