BPBD DKI latih 2.000 orang relawan bencana
25 November 2014 06:55 WIB
ilustrasi--Sejumlah petugas pemadam kebakaran menyiapkan perahu karet yang akan digunakan dalam latihan tanggap darurat di Kawasan Kanal Banjir Timur, Pondok kopi Jakarta Timur, Kamis (30/10). Latihan dan simulasi tanggap bencana itu untuk meningkatkan kemampuan petugas dalam mengantisipasi bencana di Jakarta Timur. (ANTARA FOTO/Wahyu Putro A) ()
Jakarta (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta telah melatih sebanyak 2.000 orang relawan bencana yang siap diturunkan untuk menanggulangi bencana banjir akhir tahun di Ibu Kota.
"Ada 2.000 orang relawan bencana yang sudah kami latih dan sewaktu-waktu siap diturunkan untuk menanggulangi bencana," kata Kepala Seksi Pengendalian Operasi BPBD Provinsi DKI Jakarta Rahmat Basuki di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan para relawan bencana tersebut dapat diturunkan untuk mengatasi darurat bencana, terutama banjir dan kebakaran yang potensinya sangat tinggi di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Para relawan tersebut tambahnya dapat diturunkan untuk menanggulangi bencana bila Gubernur DKI Jakarta sudah mengumumkan kondisi darurat bencana di wilayah DKI.
Selain para relawan bencana, BPBD juga telah melatih sebanyak 300 orang anggota Tim Reaksi Cepat (TRC).
Anggota TRC tersebut diturunkan untuk mendata kebutuhan warga yang terkena dampak bencana.
"Setelah data dari TRC terkumpul maka kami akan koordinasikan dengan satuan kerja perangkat daerah terkait," tambahnya.
Ia mengatakan selain menyiagakan personel, BPBD juga menyiapkan sarana pendukung yang dibutuhkan untuk menanggulangi banjir.
Alat kelengkapan penanggulangan banjir seperti perahu, tenda dan dapur umum juga sudah disiapkan.
Untuk menanggulangi banjir, pihaknya juga menggandeng sejumlah pengusaha dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendukung upaya antisipasi dan penanggulangan bencana banjir di Ibu Kota.
"Penanganan banjir tidak bisa hanya mengandalkan BPBD tapi semua pihak harus terlibat," ucapnya.
Puncak banjir DKI Jakarta diperkirakan terjadi pada akhir November hingga Januari.
"Ada 2.000 orang relawan bencana yang sudah kami latih dan sewaktu-waktu siap diturunkan untuk menanggulangi bencana," kata Kepala Seksi Pengendalian Operasi BPBD Provinsi DKI Jakarta Rahmat Basuki di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan para relawan bencana tersebut dapat diturunkan untuk mengatasi darurat bencana, terutama banjir dan kebakaran yang potensinya sangat tinggi di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Para relawan tersebut tambahnya dapat diturunkan untuk menanggulangi bencana bila Gubernur DKI Jakarta sudah mengumumkan kondisi darurat bencana di wilayah DKI.
Selain para relawan bencana, BPBD juga telah melatih sebanyak 300 orang anggota Tim Reaksi Cepat (TRC).
Anggota TRC tersebut diturunkan untuk mendata kebutuhan warga yang terkena dampak bencana.
"Setelah data dari TRC terkumpul maka kami akan koordinasikan dengan satuan kerja perangkat daerah terkait," tambahnya.
Ia mengatakan selain menyiagakan personel, BPBD juga menyiapkan sarana pendukung yang dibutuhkan untuk menanggulangi banjir.
Alat kelengkapan penanggulangan banjir seperti perahu, tenda dan dapur umum juga sudah disiapkan.
Untuk menanggulangi banjir, pihaknya juga menggandeng sejumlah pengusaha dan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) untuk mendukung upaya antisipasi dan penanggulangan bencana banjir di Ibu Kota.
"Penanganan banjir tidak bisa hanya mengandalkan BPBD tapi semua pihak harus terlibat," ucapnya.
Puncak banjir DKI Jakarta diperkirakan terjadi pada akhir November hingga Januari.
Pewarta: Helti M Sipayung
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014
Tags: