Yogyakarta jadi model penanganan bencana
25 November 2014 06:12 WIB
Ilustrasi--Simulasi Bencana Gempa. Relawan PMI membantu korban luka akibat bencana gempa bumi saat dilaksanakan simulasi penanganan bencana di alun-alun Kota Temanggung, Jateng, Rabu (43/10). (ANTARA FOTO/Anis Efizudin)
Yogyakarta (ANTARA News) - Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan dijadikan model dalam penanganan bencana, karena memiliki beragam karakteristik potensi bencana, kata Kepala Badan SAR Nasional FHB Soelistyo.
"Daerah Istimewa Yogyakarta akan menjadi model bagi provinsi lain dalam penanganan bencana," katanya. pada penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah DIY dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kesepakatan bersama antara Pemerintah DIY dengan Basarnas itu tentang pelayanan pencarian dan pertolongan (SAR) kepada masyarakat.
Kesepakatan bersama itu merupakan sarana untuk melaksanakan kerja sama dan koordinasi serta mewujudkan kesamaan pola pikir dan pola tindak dalam penyelenggaraan SAR terhadap bencana, kecelakaan, dan kondisi yang membahayakan manusia.
"Hal itu untuk meminimalkan jumlah korban jiwa manusia, penanggulangan bencana secara terpadu dan terkoordinasi, dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada," katanya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra DIY Sulistyo mengatakan kesepakatan kerja sama yang dilaksanakan tersebut merupakan awal dari serangkaian pekerjaan ke depan yang perlu ditindaklanjuti.
Dengan demikian, menurut dia, akan lebih memberikan rasa aman, percaya diri, kemandirian, dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.
"Sinergitas pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha akan memberikan kekuatan yang tangguh dalam menerapkan living in harmony with risk disaster di DIY," katanya.
"Daerah Istimewa Yogyakarta akan menjadi model bagi provinsi lain dalam penanganan bencana," katanya. pada penandatanganan kesepakatan bersama antara Pemerintah DIY dengan Badan SAR Nasional (Basarnas) di Yogyakarta, Senin.
Menurut dia, kesepakatan bersama antara Pemerintah DIY dengan Basarnas itu tentang pelayanan pencarian dan pertolongan (SAR) kepada masyarakat.
Kesepakatan bersama itu merupakan sarana untuk melaksanakan kerja sama dan koordinasi serta mewujudkan kesamaan pola pikir dan pola tindak dalam penyelenggaraan SAR terhadap bencana, kecelakaan, dan kondisi yang membahayakan manusia.
"Hal itu untuk meminimalkan jumlah korban jiwa manusia, penanggulangan bencana secara terpadu dan terkoordinasi, dan mengoptimalkan potensi sumber daya yang ada," katanya.
Asisten Pemerintahan dan Kesra DIY Sulistyo mengatakan kesepakatan kerja sama yang dilaksanakan tersebut merupakan awal dari serangkaian pekerjaan ke depan yang perlu ditindaklanjuti.
Dengan demikian, menurut dia, akan lebih memberikan rasa aman, percaya diri, kemandirian, dan ketangguhan masyarakat dalam menghadapi bencana.
"Sinergitas pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha akan memberikan kekuatan yang tangguh dalam menerapkan living in harmony with risk disaster di DIY," katanya.
Pewarta: Bambang Sutopo Hadi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2014
Tags: