Makassar (ANTARA News) - Pemerintah Kota Makassar, Sulawesi Selatan telah menganggarkan minimal Rp7 triliun untuk pembangunan jalan tol dalam kota yang panjangnya 40 kilometer.

"Anggarannya itu kita taksir paling sedikit tujuh triliun rupiah. Asumsinya, Rp250 miliar untuk per kilometernya dan dikalikan dengan 40 kilometer bisa sampai Rp10 triliun. Tapi kita tetap akan menekan biaya itu seminimal mungkin," kata Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto di Makassar, Senin.

Ramdhan mengatakan, biaya pembangunan jalan tol dalam kota untuk per kilometernya itu ditaksir sekitar Rp250 miliar. Biaya itu sudah termasuk dengan pembebasan lahan.

Akan tetapi, dirinya tetap mengutamakan pembangunan jalan tol ini tidak sampai mengambil banyak lahan warga dan memfokuskannya pada lahan milik negara untuk menekan anggaran dan proses lebih cepat.

Anggaran tersebut, kata Danny, bisa berasal dari APBN atau pun tanpa menggunakan anggaran negara karena proyek jalan tol dalam kota ini bisa didanai oleh investor.

"Sesuai dengan target, pembangunannya bisa running segera karena biasanya yang paling lama itu pembebasan lahannya, sedangkan kita ini fokus pada lahan milik negara saja," katanya.

Ia mengungkapkan, kemacetan dalam kota ini sudah sangat parah sehingga dirinya kemudian membahasnya dengan Gubernur Syahrul Yasin Limpo dan sudah disetuji pemerintah pusat.

Pembangunan tol tersebut rencananya akan melalui jalur pesisir, jalan AP Pettarani dan Jalan Sultan Alauddin. Menurut Danny, baik jalur tol yang melalui pesisir maupun dalam kota merupakan kebutuhan mendesak Makassar saat ini.

"Sebelum Pak Jokowi menjadi presiden, pembangunan jalan tol dalam kota sudah diusul ke kementerian, apalagi saat sekarang sudah menjadi presiden. Mereka sudah menanyakan harga dan biasanya kalau seperti itu sudah kemungkinan besar akan direalisasikan," jelasnya.

Pembangunan jalan tol dalam kota akan dititik beratkan di wilayah pesisir, yang merupakan bagian dari konsep "Waterfront City" atau perancangan kawasan tepi air.

"Kita akan serius dalam membangun tol dalam kota karena kalau ini tidak segera dilakukan, maka dipastikan tahun 2017 itu Makassar akan lumpuh," ungkap Danny.

Di wilayah pesisir jalan tol akan berawal dari area Bandara Internasional Sultan Hasanuddin menuju Barombong dengan panjang kurang lebih 20 km.