Jakarta (ANTARA News) - Polri bersama TNI membentuk tim investigasi gabungan untuk menyelidiki kasus bentrokan TNI-Brimob di Batam yang pecah pada Rabu (19/11).

"Investigasi dilakukan secara gabungan agar semua bukti yang ditemukan, dilaporkan dan diketahui bersama," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Irjen Ronny F. Sompie, di Jakarta, Senin.

Menurut dia, seluruh hasil investigasi akan dilaporkan ke Kapolri dan KSAD untuk ditindaklanjuti oleh institusi masing-masing.

Sementara para personel yang tergabung dalam tim gabungan tersebut ditunjuk oleh para pimpinan dari kedua institusi.

Menurut Ronny, terkait pelaku penembakan Kamdani, warga sipil yang tertembak akibat tembakan yang salah sasaran, akan ditelusuri berdasarkan proyektil peluru yang bersarang di paha kanan Kamdani.

"Barang bukti nantinya akan digunakan dalam pembuktian kepada tersangka. Bisa dijerat ke tindak pidana, gak hanya disiplin tapi penganiayaan terhadap warga masyarakat melalui penembakan. Siapa pelakunya akan diungkap oleh tim," katanya.

Pada Rabu (19/11) terjadi bentrokan yang melibatkan oknum anggota Brimob Polda Kepulauan Riau dengan oknum anggota TNI Yonif 134/Tuah Sakti. Kejadian ini disebut-sebut karena saling tatap antara dua anggota TNI dengan dua anggota Brimob.

Bentrokan yang diliputi aksi tembak itu menyebabkan satu anggota TNI tewas dan satu warga sipil terluka terkena peluru nyasar.