Meneg PP dan PA: Presiden Jokowi dorong perempuan tingkatkan industri rumahan
24 November 2014 18:05 WIB
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise diperkenalkan saat pengumuman Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (26/10). Kabinet Kerja yang dipimpin Presiden Joko Widodo dan Wapres Jusuf Kalla terdiri dari 34 menteri. (ANTARA FOTO/Andika Wahyu)
Denpasar (ANTARA News) - Menteri Negara Pemderdayaan Perempuan (PP) dan Perlindungan Anak, Prof Dr Yohana Susana Yambise mengungkapkan, pemerintahan baru Presiden Jokowi sangat mendorong perempuan menggeluti usaha industri rumahan dan industri kreatif.
"Industri rumahan menjadi perhatian presiden karena mampu membuka dan menyerap lapangan kerja yang cukup besar khususnya untuk perempuan," ujarnya saat berbicara pada Forum Rakernas ke-25 Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) di Denpasar, Bali, Senin.
Ia menjelaskan, program penyiapan sumberdaya manusia (SDM) perempuan yang handal menjadi prioritas utama yang akan dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan, guna menyongsong pemberlakuan era pasar bebas ASEAN 2015 yang sudah diambang pintu.
Menurut dia, melalui SDM perempuan yang handal, aneka produk rumahan yang bisa dikerjakan di rumah masing-masing, akan memiliki daya saing yang tinggi dan bisa dipasarkan melalui jaringan internet, sehingga industri rumahan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan kaum perempuan dan anak.
Langkah Presiden Jokowi tersebut, menurut dia, merupakan bagian dari kebijakan pro-perempuan, sekaligus mewujudkan pengarusutamaan gender dengan mendorong kaum perempuan terus berkarya nyata dan membuat perubahan serta terobosan baru agar meraih kedudukan sosial yang setara dengan laki-laki.
Menurut dia, sebanyak 40 persen pengusaha Indonesia dari kalangan perempuan (perempuan pengusaha) yang dengan kekuatan dan kegigihannya, mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk menghidupi anak dan keluarga.
Yohana menjelaskan, kegiatan Rakernas IWAPI ini memiliki makna strategis dan penting dalam membawa para wanita pengusaha Indonesia memasuki dunia baru pasar bebas ASEAN 2015 yang sangat kompetitif.
Menurut dia, para pengusaha Indonesia harus bisa hidup lebih sejahtera, mandiri dan berkepribadian sebagaimana harapan Presiden Jokowi, dan Kementerian PP dalam hal ini akan berupaya mendorong Iwapi sesuai harapan presiden.
Kerena itu, katanya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan sepenuhnya mendorong dan membantu kaum perempuan, melalui program program strategis dan konkrit yang berdampak besar bagi peningkatan kesejahteraan perempuan, harkat dan martabatnya.
"Industri rumahan menjadi perhatian presiden karena mampu membuka dan menyerap lapangan kerja yang cukup besar khususnya untuk perempuan," ujarnya saat berbicara pada Forum Rakernas ke-25 Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (Iwapi) di Denpasar, Bali, Senin.
Ia menjelaskan, program penyiapan sumberdaya manusia (SDM) perempuan yang handal menjadi prioritas utama yang akan dilakukan Kementerian Pemberdayaan Perempuan, guna menyongsong pemberlakuan era pasar bebas ASEAN 2015 yang sudah diambang pintu.
Menurut dia, melalui SDM perempuan yang handal, aneka produk rumahan yang bisa dikerjakan di rumah masing-masing, akan memiliki daya saing yang tinggi dan bisa dipasarkan melalui jaringan internet, sehingga industri rumahan dapat memberikan kontribusi bagi peningkatan kesejahteraan kaum perempuan dan anak.
Langkah Presiden Jokowi tersebut, menurut dia, merupakan bagian dari kebijakan pro-perempuan, sekaligus mewujudkan pengarusutamaan gender dengan mendorong kaum perempuan terus berkarya nyata dan membuat perubahan serta terobosan baru agar meraih kedudukan sosial yang setara dengan laki-laki.
Menurut dia, sebanyak 40 persen pengusaha Indonesia dari kalangan perempuan (perempuan pengusaha) yang dengan kekuatan dan kegigihannya, mampu menciptakan lapangan pekerjaan untuk menghidupi anak dan keluarga.
Yohana menjelaskan, kegiatan Rakernas IWAPI ini memiliki makna strategis dan penting dalam membawa para wanita pengusaha Indonesia memasuki dunia baru pasar bebas ASEAN 2015 yang sangat kompetitif.
Menurut dia, para pengusaha Indonesia harus bisa hidup lebih sejahtera, mandiri dan berkepribadian sebagaimana harapan Presiden Jokowi, dan Kementerian PP dalam hal ini akan berupaya mendorong Iwapi sesuai harapan presiden.
Kerena itu, katanya, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak akan sepenuhnya mendorong dan membantu kaum perempuan, melalui program program strategis dan konkrit yang berdampak besar bagi peningkatan kesejahteraan perempuan, harkat dan martabatnya.
Pewarta: Wira Suryantala
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014
Tags: