Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pendidikan melalui Ditjen Kebudayaan menyelenggarakan Pameran Gelar Museum Nusantara. Pameran yang berlangsung tiga hari, 22 - 24 November 2014 ini menampilkan 217 koleksi dari 60 museum dari seluruh Indonesia.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Baswedan, didampingi Direktur Jenderal Kebudayaan Kacung Marijan secara resmi membuka pameran yang bertajuk “Sabuk Peradaban Nusantara, Jejak 1,5 Juta Tahun” itu di Ruang Cenderawasih, Balai Sidang Jakarta Convention Center (JCC), Senayan Jakarta, Sabtu (22/11).

”Saya menekankan, harus dicari cara bagaimana anak-anak haus untuk datang ke museum. Sehingga museum dapat menjadi proses pembelajaran yang menyenangkan,” disampaikan Mendikbud dalam sambutannya.

Untuk memajukan pembangunan kebudayaan, khususnya museum, Mendikbud meminta pemikiran tentang museum tidak lagi mengarah kepada solusi penyedia, tetapi menjadi keterlibatan penyedia. Dengan begitu rasa memiliki dan kecintaan masyarakat terhadap museum dapat ditanamkan.

”Tidak kalah penting adalah keterlibatan masyarakat, khususnya anak-anak, agar dapat tercerdaskan dan tercerahkan wawasan nusantara mereka,” tutur Mendikbud.

Pemeran gelar museum ini akan disajikan dalam enam sub tema, yaitu awal peradaban, peradaban aksara, peradaban kepercayaan dan agama, peradaban kesenian, peradaban ilmu pengetahuan dan teknologi, dan sub tema terakhir yang mengagumkan adalah menjadi Indonesia.

Pameran dibuka untuk umum tanpa dikenakan biaya. Selain menampilkan koleksi dari berbagai museum, juga diselenggarakan seminar sehari tentang permuseuman, perlombaan untuk anak sekolah, pementasan atraksi seni budaya, dan pemutaran film-film sejarah dan budaya.

”Saya berharap seluruh masyarakat dapat lebih banyak lagi berkunjung di pameran museum ini, dan ke depan pameran museum ini akan disajikan di ruang publik. Agar masyarakat dapat lebih banyak lagi melihat pameran museum,” kata Mendikbud. (Kemdikbud/PIH/Seno Hartono)