Garuda Superhero, animasi karya anak bangsa
22 November 2014 19:30 WIB
Foto para pemain dan kru Film Animasi Superhero "Garuda Superhero" yang merupakan film pertama di Indonesia yang menggunakan teknologi animasi Computer Generated Imagery (CGI). (ANTARA News/ Monalisa)
Jakarta (ANTARA News) - Satu film animasi superhero karya anak bangsa, Garuda Superhero, garapan X Jo yang menerapkan teknologi Computer Generated Imagery (CGI) siap meramaikan bioskop Indonesia mulai 8 Januari 2015.
"Semoga film ini menjadi lokomotif untuk mencapai gerbong selanjutnya. Harapannya dengan muncul film ini akan banyak film sejenis yang lebih bagus dengan dana yang lebih mendukung," kata X Jo saat ditemui di acara HelloFest di Tennis Indoor Jakarta, Sabtu.
Garuda Superhero pertama kali diperkenalkan pada ajang HelloFest. Menurut Jo, perjalanan film itu cukup panjang, yakni 10 tahun untuk akhirnya bisa diproduksi.
"Sejak 10 tahun lalu saya sudah coba masukkan ide film ini kepada sejumlah rumah produksi tetapi selalu ditolak, karena anggapannya Indonesia belum mampu membuat film animasi superhero karena terhambat pendanaan, sumber daya manusia, dan teknologi," ujarnya.
Namun, Jo mengaku, justru semakin semangat setelah penolakan-penolakan tersebut untuk membuktikan bahwa putra Indonesia mampu membuat film tersebut.
Ia pun merangkul kalangan mahasiswa dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, dan Padang untuk bergabung sebagai tim CGI. Setelah teaser perdana film tersebut selesai, secara mengejutkan justru banyak produser yang menawarkan diri, bahkan beberapa yang dulu sempat menolak.
"Kami cukup terkejut karena setelah teaser-nya jadi malah banyak yang mau, bahkan distributor Asia pun tertarik," kata Jo.
Garuda Superhero juga akan diadaptasi ke dalam komik. Sosoknya sebagai pahlawan yang menyelamatkan dunia dari Metro City dengan kostum yang mencirikan Indonesia, yakni karakter kepala layaknya wayang dan bendera merah putih di dadanya.
Oleh karena pendanaan di bawah Rp10 miliar, ia menyatakan, filmnya dibuat total dengan blue screen tanpa properti khusus yang mahal.
"Kami tidak muluk-muluk mau menyaingi film superhero dari Hollywood yang didukung budget fantastis, tapi kami berupaya dengan segala kekuatan," tutur Jo.
Produser Garuda Superhero dari Putaar Films dan Garuda Sinergi Putaar Sinema menegaskan filmnya adalah produk lokal asli Indonesia.
"Kami berharap ini jadi momentum bagi langkah pertama kemajuan film Indonesia. Mari kita apresiasi karya anak bangsa supaya kelak diakui dunia dan mudah-mudahan ini langkah awal yang baik," ujar eksekutif produser Mulyadi.
Film ini pun dimainkan oleh Rizal Al Idrus dan Alexa Key ,serta melibatkan aktor kawakan seperti Slamet Rahardjo, Agus Kuncoro, dan Robi Sugara.
"Semoga film ini menjadi lokomotif untuk mencapai gerbong selanjutnya. Harapannya dengan muncul film ini akan banyak film sejenis yang lebih bagus dengan dana yang lebih mendukung," kata X Jo saat ditemui di acara HelloFest di Tennis Indoor Jakarta, Sabtu.
Garuda Superhero pertama kali diperkenalkan pada ajang HelloFest. Menurut Jo, perjalanan film itu cukup panjang, yakni 10 tahun untuk akhirnya bisa diproduksi.
"Sejak 10 tahun lalu saya sudah coba masukkan ide film ini kepada sejumlah rumah produksi tetapi selalu ditolak, karena anggapannya Indonesia belum mampu membuat film animasi superhero karena terhambat pendanaan, sumber daya manusia, dan teknologi," ujarnya.
Namun, Jo mengaku, justru semakin semangat setelah penolakan-penolakan tersebut untuk membuktikan bahwa putra Indonesia mampu membuat film tersebut.
Ia pun merangkul kalangan mahasiswa dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Jakarta, dan Padang untuk bergabung sebagai tim CGI. Setelah teaser perdana film tersebut selesai, secara mengejutkan justru banyak produser yang menawarkan diri, bahkan beberapa yang dulu sempat menolak.
"Kami cukup terkejut karena setelah teaser-nya jadi malah banyak yang mau, bahkan distributor Asia pun tertarik," kata Jo.
Garuda Superhero juga akan diadaptasi ke dalam komik. Sosoknya sebagai pahlawan yang menyelamatkan dunia dari Metro City dengan kostum yang mencirikan Indonesia, yakni karakter kepala layaknya wayang dan bendera merah putih di dadanya.
Oleh karena pendanaan di bawah Rp10 miliar, ia menyatakan, filmnya dibuat total dengan blue screen tanpa properti khusus yang mahal.
"Kami tidak muluk-muluk mau menyaingi film superhero dari Hollywood yang didukung budget fantastis, tapi kami berupaya dengan segala kekuatan," tutur Jo.
Produser Garuda Superhero dari Putaar Films dan Garuda Sinergi Putaar Sinema menegaskan filmnya adalah produk lokal asli Indonesia.
"Kami berharap ini jadi momentum bagi langkah pertama kemajuan film Indonesia. Mari kita apresiasi karya anak bangsa supaya kelak diakui dunia dan mudah-mudahan ini langkah awal yang baik," ujar eksekutif produser Mulyadi.
Film ini pun dimainkan oleh Rizal Al Idrus dan Alexa Key ,serta melibatkan aktor kawakan seperti Slamet Rahardjo, Agus Kuncoro, dan Robi Sugara.
Pewarta: Monalisa
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2014
Tags: