Semarang (ANTARA News) - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berharap sanksi yang diberikan Komisi Disiplin Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia terhadap para pemain dan pelatih PSIS Semarang serta PSS Sleman menjadi pelajaran semua pihak.

"Hormati hukuman itu, dan jadikan sanksi dari Komdis sebagai pelajaran bagi semua pihak terkait," katanya di Semarang, Jumat.

Hal tersebut disampaikan Ganjar menanggapi dijatuhkannya sanksi larangan bermain seumur hidup bagi sejumlah pemain dan pelatih kedua kesebelasan karena bermain tidak sportif dengan melakukan gol bunuh diri pada pertandingan babak delapan besar Divisi Utama antara PSS Sleman melawan PSIS Semarang.

Menurut Ganjar, praktik "sepak bola gajah" itu menjadi preseden buruk dalam dunia persepakbolaan di Indonesia dan hal tersebut tidak terjadi begitu saja.

"Hal ini pasti tidak tiba-tiba terjadi karena pasti ada persoalan-persoalan yang mendahuluinya," ujar politikus PDI Perjuangan itu.

Oleh karena itu, kata Ganjar, semua pihak yang terkait, termasuk manajemen kedua kesebelasan, untuk ikut bertanggung jawab.

Seperti diwartakan, Komdis PSSI telah menjatuhkan hukuman bagi para pelaku "sepak bola gajah" pada pertandingan antara PSIS Semarang melawan PSS Sleman.

Hukuman tidak hanya dijatuhkan kepada pemain, tapi juga "official" tim, pelatih, dan pembantu umum.