Jakarta (ANTARA News) - Menteri Koperasi dan UKM AAGN Puspayoga menyerahkan nasib program Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada Ketua Komite Kebijakan KUR yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Sofyan Djalil.

"Sudah saya laporkan semua tentang KUR kepada Ketua Komite Kebijakan termasuk semua hal yang dilaporkan masyarakat di lapangan," kata AAGN Puspayoga di Jakarta, Jumat.

Masyarakat sendiri kerap mengeluhkan dan mendesak program KUR disempurnakan.

Pada beberapa waktu terakhir sering dikeluhkan karena masih banyak bank yang mensyaratkan agunan meskipun kredit yang diajukan di bawah Rp20 juta, persyaratan yang rumit, hingga tingkat suku bunga terlalu tinggi 22 persen per tahun untuk mikro dan 13 persen untuk ritel.

Selain itu, tingkat kredit macet untuk KUR juga dilaporkan telah mencapai batas psikologis lebih dari 4 persen yang berarti perlu diwaspadai.

"Saat ini bola ada di Komite Kebijakan, kami menunggu tindak lanjut," kata dia.

Secara nasional, sampai semester pertama 2014, dari target yang ditetapkan Rp37 triliun, serapan KUR sudah mencapai Rp23,011 triliun atau 62,2 persen.

Pemerintah mengharapkan penyaluran KUR pada 2014 mencapai target yang telah ditetapkan dengan NPL masing-masing di bawah 5 persen dan bertambahnya Bank Pelaksana diharapkan mempercepat penyaluran KUR kepada UMKMK yang feasible namun belum bankable.