Pemerintah akan distribusikan bahan pokok gunakan kereta
21 November 2014 09:53 WIB
Menteri Perdagangan Rahmat Gobel saat memimpin rapat koordinasi pengamanan dan pengawasan ketersediaan bahan pokok di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Minggu (16/11). (ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah berencana mendistribusikan bahan kebutuhan pokok menggunakan kereta api untuk memangkas biaya logistik.
"Saya dengan Menteri Perhubungan akan membahas logistik itu sendiri, bagaimana memanfaatkan jalur kereta api agar lebih cepat dan memotong biaya distribusi," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel usai melakukan kunjungan ke Pasar Klender SS di Jakarta, Jumat.
Menurut Rachmat, pemerintah akan membicarakan rencana penggunaan kereta api untuk mengangkut bahan pokok serta penyiapan fasilitas-fasilitas pendukungnya dengan pihak terkait.
"Jalur distribusi ini kami bicarakan sama-sama. Mungkin jika pakai kereta api itu juga harus ada gudang yang harus disiapkan untuk tempat penampungan. Pada tahun depan harus bisa berjalan," ujar Rachmat.
Dia juga mengatakan bahwa biaya distribusi bahan pokok sampai sekarang masih besar.
"Bisa 17-20 persen, dan jika ada jalan macet atau jembatan rusak itu juga akan menambah biaya. Oleh karena itu, kenapa saya harus mempelajari jalur logistik dari pertanian ke pasar dan harus dibahas sama-sama?" ujar Rachmat.
Saat ini, menurut dia, biaya logistik Indonesia sudah sangat tinggi, yakni mencapai antara 25 persen sampai 30 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Biaya logistik Indonesia merupakan salah satu yang termahal di kawasan ASEAN. Indonesia berada di peringkat 53 daftar Logistics Performance Index 2014 dari Bank Dunia.
Peringkat Indonesia jauh di bawah Singapura yang berada di posisi kelima dunia, Malaysia di peringkat 25, Thailand (35), dan Vietnam (48).
"Saya dengan Menteri Perhubungan akan membahas logistik itu sendiri, bagaimana memanfaatkan jalur kereta api agar lebih cepat dan memotong biaya distribusi," kata Menteri Perdagangan Rachmat Gobel usai melakukan kunjungan ke Pasar Klender SS di Jakarta, Jumat.
Menurut Rachmat, pemerintah akan membicarakan rencana penggunaan kereta api untuk mengangkut bahan pokok serta penyiapan fasilitas-fasilitas pendukungnya dengan pihak terkait.
"Jalur distribusi ini kami bicarakan sama-sama. Mungkin jika pakai kereta api itu juga harus ada gudang yang harus disiapkan untuk tempat penampungan. Pada tahun depan harus bisa berjalan," ujar Rachmat.
Dia juga mengatakan bahwa biaya distribusi bahan pokok sampai sekarang masih besar.
"Bisa 17-20 persen, dan jika ada jalan macet atau jembatan rusak itu juga akan menambah biaya. Oleh karena itu, kenapa saya harus mempelajari jalur logistik dari pertanian ke pasar dan harus dibahas sama-sama?" ujar Rachmat.
Saat ini, menurut dia, biaya logistik Indonesia sudah sangat tinggi, yakni mencapai antara 25 persen sampai 30 persen terhadap produk domestik bruto (PDB).
Biaya logistik Indonesia merupakan salah satu yang termahal di kawasan ASEAN. Indonesia berada di peringkat 53 daftar Logistics Performance Index 2014 dari Bank Dunia.
Peringkat Indonesia jauh di bawah Singapura yang berada di posisi kelima dunia, Malaysia di peringkat 25, Thailand (35), dan Vietnam (48).
Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2014
Tags: