Boyolali (ANTARA News) - Jumlah pendaki ke puncak Gunung Merapi melalui pintu pendakian di Desa Lencoh, Selo, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, pada musim hujan ini mencapai ratusan orang.

Samsuri (40), anggota Tim SAR Barameru Desa Lencoh, Selo, di Boyolali, Jumat, mengatakan jumlah pendaki ke Merapi rata-rata mencapai 50 hingga 60 orang per hari, sedangkan puncaknya Sabtu (22/11) hingga Minggu (23/11) diperkirakan bisa mencapai 300-an pendaki.

Bahkan, katanya, jumlah pendaki ke puncak Merapi pada liburan akhir pekan sebelumnya mencapai sekitar 500 orang.

Mereka datang dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta, Solo, Semarang, lokal Boyolali, Jateng, dan Bandung, Jawa Barat.

"Pendaki dari luar negeri juga ada. Wisatawan asing melakukan pendakian Merapi rata-rata antara dua hingga lima orang per hari," katanya.

Sebagian besar mereka melakukan pendakian ke gunung yang teraktif di dunia tersebut untuk menikmati pemandangan alam pegunungan yang indah saat pagi hari dari kawasan Pos Pasar Bubar atau ketinggian sekitar 2.000 meter di atas permukaan air laut.

Kendati demikian, pihaknya mengimbau para pencinta alam untuk tetap waspada saat melakukan pendakian ke puncak Merapi pada musim hujan ini.

"Pendaki harus siapkan standar pendakian, seperti bawa bekal secukupnya, jas hujan, jaket bisa perlu tenda," kata Samsuri.

Menurut dia, pendaki harus berhati-hati karena jalur pendakian agak lincin.

Selain itu, katanya, pendaki harus waspada terhadap tanah longsor, terutama di kawasan tebing.

Jika situasinya berkabut atau terjadi badai, katanya, pendaki harus menghentikan sementara waktu perjalanannya untuk kemudian mencari tempat berlindung.

"Pada musim hujan ini memang sering terjadi kabut tebal dan angin kencang di kawasan atas. Namun, kondisi kawasan puncak saat ini cerah," katanya.

Pihaknya juga mengimbau para pendaki, sebelum melakukan pendakian untuk mendaftarkan identitasnya ke petugas di Base Camp Plalangan Lencoh.

"Hal ini untuk memudahkan pendataan tim SAR, jika terjadi sesuatu di perjalanan pendakian," katanya.