Jakarta (ANTARA News) - Indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu ditutup bergerak melanjutkan penguatan sebesar 25,46 poin atau 0,50 persen ke posisi 5.127,93.

Sementara indeks 45 saham unggulan (LQ45) naik 4,65 poin atau 0,53 persen ke posisi 881,23.

"Indeks BEI kembali melanjutkan penguatan seiring dengan investor asing yang kembali mengambil posisi beli, itu merupakan sinyal bahwa tingkat kepercayaan investor masih cukup tinggi terhadap ekonomi dan pasar modal Indonesia," kata Analis Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya di Jakarta, Rabu.

Apalagi, lanjut dia, cukup sigapnya pemerintah merespon kenaikan BBM subsidi dengan menjaga harga bahan pokok, serta Bank Indonesia yang mengubah tingkat suku bunga acuan menjadi 7,75 persen untuk menjaga inflasi menambah kepercayaan pasar.

"Pemerintah cukup sigap dalam menjalankan perekonomian hingga saat ini, kondisi itu membuat IHSG dalam jangka pendek masuk dalam pola tren penguatan," katanya.

Sementara itu, Direktur Perdagangan Dan Pengaturan Anggota BEI Samsul Hidayat mengatakan posisi indeks BEI yang berada di area positif merupakan respon positif investor terhadap kebijakan pemerintah yang menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi.

"Pergerakan harga saham di bursa merupakan sebuah ekspektasi. Pasca kenaikan BBM, ada ekspektasi positif dari pelaku pasar saham terhadap ekonomi Indonesia ke depan," ujarnya.

Tercatat transaksi perdagangan saham di BEI sebanyak 239.891 kali dengan volume mencapai 4,93 miliar lembar saham senilai Rp4,88 triliun. Tercatat efek yang mengalami penguatan sebanyak 206 saham, turun sebanyak 110 saham, dan tidak bergerak nilainya atau stagnan 91 saham.

Bursa regional, di antaranya indeks Bursa Hang Seng melemah 155,86 poin (0,66 persen) ke 23.373,31, indeks Nikkei turun 55,31 poin (0,32 persen) ke 17.288,75, dan Straits Times menguat 19,97 poin (0,60 persen) ke posisi 3.333,70.