Menperin "blusukan" ke Semarang
18 November 2014 19:27 WIB
Kunjungan Kerja Menperin Menteri Perindustrian Saleh Husin didampingi Managing Director CV Mebel International Christianto Prabawa mengamati proses produksi furniture yang sepenuhnya diekpor ke berbagai negara pada kunjungan kerja hari pertama di Semarang, Selasa, (18/11). (Kemenperin.go.id) ()
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Perindustrian Saleh Husin melakukan kunjungan kerja ke beberapa pabrik dan perusahaan atau "blusukan" ke Semarang, Jawa Tengah, sekaligus berdiskusi dengan para pelaku industri.
"Menperin mengunjungi CV. Mebel Internasional (furniture) untuk meninjau proses produksi furniture yang keseluruhan produksinya akan diekspor," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Hartono melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Hartono mengatakan, Menperin mengadakan dialog dengan jajaran direksi perusahaan yang meminta agar pemberlakuan SVLK diterapkan secara bertahap, yang diawali dengan pengurusan legalitas kayu untuk industri furniture.
Dalam kesempatan tersebut, Menperin, yang didampingi Dirjen Agro Panggah Susanto dan Sekjen Ansari Bukhari, menyatakan akan mengkoordinasikan pihak-pihak terkait agar pemberlakuan SVLK tidak membebani sektor industri dengan tetap menjaga agar tidak terjadi illegal logging.
Selanjutnya, tambah Hartono, saat mengunjungi PT Kubota Indonesia, Menperin memberikan apresiasi kepada jajaran direksi perusahaan yang telah mendukung pengembangan industri alat mesin pertanian (alsintan) yang pasarnya terbuka luas baik domestik maupun ekspor.
"Menperin, juga meminta agar Kubota meningkatkan kandungan lokal sehingga dapat memberikan ruang bagi tumbuhnya industri penunjang dalam negeri," kata Hartono.
Mengakhiri kunjungan kerja hari pertama di Semarang, Menperin meninjau Perusahaan Batik Semarang 16, didampingi Dirjen Industri Kecil dan Menengah, Euis Saedah serta Sekjen Kemenperin Ansari Bukhari.
Pada kesempatan tersebut, Menperin melakukan dialog dengan pelaku usaha yang meminta agar pemerintah memfasilitasi kegiatan promosi baik di dalam maupun luar negeri serta penyediaan SDM di bidang batik yang dirasakan masih sangat terbatas.
Menurut Hartono, Menperin juga akan memberikan bantuan berupa perlatan membatik, diantaranya kompor listrik untuk menghemat energi serta memberi bantuan pelatihan dan peralatan cap batik.
Disamping itu, Kemenperin akan bekerjasama dengan Disperindag Kota Semarang untuk menyelenggarakan lomba desain batik.
Pada kunjungan kerja keduanya Rabu (19/11), Menperin dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke industri rokok PT Djarum, industri furniture PT Kudos, dan industri kertas PT Pura Barutama di Kudus.
"Menperin mengunjungi CV. Mebel Internasional (furniture) untuk meninjau proses produksi furniture yang keseluruhan produksinya akan diekspor," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Hartono melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Senin.
Hartono mengatakan, Menperin mengadakan dialog dengan jajaran direksi perusahaan yang meminta agar pemberlakuan SVLK diterapkan secara bertahap, yang diawali dengan pengurusan legalitas kayu untuk industri furniture.
Dalam kesempatan tersebut, Menperin, yang didampingi Dirjen Agro Panggah Susanto dan Sekjen Ansari Bukhari, menyatakan akan mengkoordinasikan pihak-pihak terkait agar pemberlakuan SVLK tidak membebani sektor industri dengan tetap menjaga agar tidak terjadi illegal logging.
Selanjutnya, tambah Hartono, saat mengunjungi PT Kubota Indonesia, Menperin memberikan apresiasi kepada jajaran direksi perusahaan yang telah mendukung pengembangan industri alat mesin pertanian (alsintan) yang pasarnya terbuka luas baik domestik maupun ekspor.
"Menperin, juga meminta agar Kubota meningkatkan kandungan lokal sehingga dapat memberikan ruang bagi tumbuhnya industri penunjang dalam negeri," kata Hartono.
Mengakhiri kunjungan kerja hari pertama di Semarang, Menperin meninjau Perusahaan Batik Semarang 16, didampingi Dirjen Industri Kecil dan Menengah, Euis Saedah serta Sekjen Kemenperin Ansari Bukhari.
Pada kesempatan tersebut, Menperin melakukan dialog dengan pelaku usaha yang meminta agar pemerintah memfasilitasi kegiatan promosi baik di dalam maupun luar negeri serta penyediaan SDM di bidang batik yang dirasakan masih sangat terbatas.
Menurut Hartono, Menperin juga akan memberikan bantuan berupa perlatan membatik, diantaranya kompor listrik untuk menghemat energi serta memberi bantuan pelatihan dan peralatan cap batik.
Disamping itu, Kemenperin akan bekerjasama dengan Disperindag Kota Semarang untuk menyelenggarakan lomba desain batik.
Pada kunjungan kerja keduanya Rabu (19/11), Menperin dijadwalkan akan melakukan kunjungan ke industri rokok PT Djarum, industri furniture PT Kudos, dan industri kertas PT Pura Barutama di Kudus.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014
Tags: