"Yang terpenting programnya ada tolak ukur dan transparan. Selama pemerintah transparan dan rasional, rakyat juga akan mendukung," kata dia, seusai menghadiri acara debat calon rektor Universitas Indonesia di Depok, Selasa.
Rektor Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah itu mengatakan, kenaikan harga BBM adalah keniscayaan yang tidak dapat dihindari presiden Indonesia.
"Saya rasa siapapun presidennya, akan dipaksa kondisi untuk mengalihkan subsidi BBM kepada yang lebih produktif," ujar dia.
Dia menilai, pemerintah bersikap berani dalam mengambil langkah untuk menaikkan harga BBM. "Bahwa pemerintah berani. Keberanian itu apresiasi bagi saya. Tapi persoalannya bukan sekadar berani, tapi realisasinya (pengalihan subsidi) harus transparan dan terukur," kata dia.
Mengenai program Kartu Keluarga Sejahtera, Kartu Indonesia Sehat, dan Kartu Indonesia Pintar, dia mengatakan perlu dikampanyekan secara komprehensif.